Andi Kumala Idjo : Kuasai Jalur Perdagangan Rempah, Kerajaan Gowa Capai Masa Kejayaan

SOROTMAKASSAR -- Gowa. Kerajaan Gowa menjadi salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Kerajaan ini menjadi penting sebagai salah satu bandar dan pusat perdagangan rempah di seluruh dunia.

Raja Gowa ke-37 Andi Kumala Idjo, SH kepada media ini, Minggu (13/01/2019) menjelaskan, Kerajaan Gowa memasuki masa kejayaan di bawah pemerintahan Raja Gowa ke XIV, Sultan Alauddin.

Di masa itulah, ujar Andi Kumala, Kerajaan Gowa menjadi pintu gerbang perdagangan rempah-rempah di Indonesia Timur.

Menurut Kumala Idjo, rempah-rempah yang diperdagangkan adalah jenis kayu manis, lada, pala, kemiri, kapulaga, dan cengkeh.

Pelabuhan Sombaopu sebagai Ibukota Kerajaan Gowa menjadi bandar transit yang berperan sebagai penghubung jalur perdagangan antara Malaka, Jawa dan Maluku.

Kala itu, diterapkan sistem perdagangan bebas yang melibatkan para pedagang dan penghasil rempah dari seluruh wilayah di Indonesia Timur.

"Barang yang diperdagangkan pun adalah komoditas yang paling dicari di dunia seperti kapur barus, kayu cendana, dan rempah-rempah seperti cengkeh, pala," ujar Kepala Badan Penelitian Pemkab Gowa ini.

Andi Kumala menjelaskan, petikan-petikan sejarah disebutkan bagaimana pedagang Makassar era Raja Gowa I Malikang Daeng Manyonri (1593-1636) yang menempatkan wakilnya di daerah Banda untuk bisa mengakses rempah jenis pala.

Disebutkan, pedagang Makassar memiliki taktik khusus sehingga dapat menguasai jalur perdagangan pala. Mereka membawa barang-barang yang disukai oleh masyarakat Banda sehingga dapat dekat dengan penguasa dan pedagang setempat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan akses pala sebanyak-banyaknya dari daerah.

"Hingga pada abad-18, wilayah Sombaopu menjadi salah satu bandar niaga dari jalur transit rempah-rempah dari Kepulauan Maluku yang terbesar di Asia Tenggara.

Lanjut Andi Kumala Idjo, dalam berdagang rempah, maka atas izin pemerintah Spanyol di Filipina, penguasa Makassar sudah mendapatkan izin menempatkan perwakilan dagangnya di Manila. Begitu pula, pemerintah Portugis, penguasa Makassar diizinkan mendirikan perwakilan dagang di Makao. (alfian)

Top Hit

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN