Setelah Sapi Disembelih, Kapan Korupsi Dikorbankan ?

SOROTMAKASSAR – MAKASSAR.

Aroma daging kurban masih mengepul dari dapur-dapur warga. Suasana religius dan semangat berbagi belum sepenuhnya surut usai Idul Adha 1446 Hijriah.

Tapi di balik semarak pengorbanan itu, satu “dosa sosial” masih bebas berkeliaran tanpa tanda-tanda akan disembelih, yaitu korupsi.

Farid Mamma, Direktur Pusat Kajian Advokasi Anti Korupsi (PUKA) Sulawesi Selatan, menyambut ironi ini dengan senyum getir.

“Setiap tahun kita menyembelih hewan kurban, tapi perilaku koruptif terus dibiarkan hidup. Seolah-olah korupsi itu punya kartu bebas potong,” ujarnya, Sabtu siang, 07 Juni 2025.

Menurut Farid, Idul Adha semestinya menjadi lebih dari sekadar seremoni penyembelihan. Ia mengajak masyarakat dan pejabat untuk menggali makna terdalam dari pengorbanan Nabi Ibrahim, yaitu menundukkan ego, membunuh kerakusan, dan menyucikan niat. Termasuk, kata dia, meninggalkan kebiasaan memperkaya diri dari uang rakyat.

“Kalau bisa menyumbang sapi ke kantor, kenapa tidak sekalian menyumbangkan integritas ?,” celetuknya, menyentil gaya hidup sebagian aparatur negara yang lebih lihai dalam pencitraan ketimbang pembenahan.

Ia menyarankan agar momentum Idul Adha tidak berhenti di bilik penyembelihan. Menurutnya, ini saat yang tepat untuk menguliti kembali integritas birokrasi.

“Jangan cuma tanya siapa yang dapat bagian daging. Tapi juga siapa yang masih tega makan dari uang haram,” ucapnya.

Farid menyodorkan satu ilustrasi pahit, di satu sisi warga berebut kupon daging kurban, di sisi lain ada yang menyantap “daging proyek” yang dimarkup tiga kali lipat. “Siapa yang sebenarnya lapar ?,” katanya, sinis.

PUKAT Sulsel, ujar Farid, mendorong agar pemerintah daerah menjadikan bulan Dzulhijjah sebagai bulan refleksi integritas. “Tak cukup hanya rapat APBD, tapi juga rapat nurani,” tuturnya.

Menutup perbincangan, Farid tak kehilangan satir, “Kurban itu pengorbanan. Korupsi itu pengkhianatan. Jangan sampai habis daging, tapi korupsinya tetap kenyang,” Farid Mamma menandaskan. (Hdr)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN