SOROTMAKASSAR -- Makale.
Maraknya kasus persetubuhan anak dibawah umur yang terjadi di wilayah hukum Polres Tana Toraja, membuat seluruh jajaran Polres Tana Toraja melakukan optimalisasi kegiatan-kegiatan kepolisian baik yang bersifat Pre-emtif, Prefentif maupun Represif.
Salah satu kegiatan yang bersifat Pre-emtif yang dilaksanakan oleh Polsek jajaran Polres Tana Toraja yakni kegiatan sosialisasi hukum ke sekolah-sekolah, instansi, tokoh-tokoh masyarakat seperti yang dilaksanakan oleh Kapolsek Sanggalangi Kompol Linus Kondong di Aula Kantor Lembang Rinding Kila Kecamatan Buntao, Kabupaten Toraja Utara, Rabu (30/01/2019).
Adapun materi yang dibawakan dalam sosialisasi tersebut yakni materi tentang kenakalan remaja, literasi digital dan materi tentang tertib lalu-lintas untuk mendukung program Millenial Road Safety Festival serta program-program pelayanan publik Polres Tana Toraja.
Kapolsek Sanggalangi dalam kesempatannya menjelaskan kepada orang tua khususnya yang sudah memiliki anak remaja agar tetap mengawasi anak mereka khususnya yang memiliki telpon seluler agar dapat di gunakan dengan baik karena kebanyakan tindak pidana kasus asusila terhadap anak di bawah umur yang diawali dari komunikasi melalui telpon dan media sosial lainnya, serta mengimbau kepada orangtua agar tidak memberikan kendaraan kepada anaknya yang belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Tujuan dari penyuluhan ini adalah agar masyarakat mengetahui dan waspada tentang maraknya kasus persetubuhan anak dibawah umur yang terjadi di wilayah Polres Tana Toraja, mengetahui tentang pentingnya disiplin berlalu lintas, serta meningkatkan kesadaran orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak menjadi pelaku dan korban kejahatan,” ujar Kapolsek Sanggalangi.
Dalam sosialisasi itu, Kapolsek Sanggalangi mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk bersama-sama menjaga stabilitas Kamtibmas menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 agar dapat berjalan aman, damai dan sejuk. (ta).
