SOROTMAKASSAR - Makassar.
Pemulihan ekonomi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menjadi suatu agenda mendesak yang perlu direalisasikan. Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, usaha kecil dan menengah ikut terdampak.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pada beberapa waktu lalu, Covid-19 telah memberikan dampak yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia, termasuk di sektor Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif yang mengalami penurunan sejak tahun 2020.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel khususnya Dinas Pariwisata bekerjasama PT Phinisi Mitra Utama menggelar kegiatan Pasar Ramadhan MULO 2022 dengan melibatkan 50 tenant yang ikut berpartisipasi.
Ketua Penyelenggara Pasar Ramadhan MULO 2022, Andi Caezar To Dampali mengungkapkan, kegiatan ini digelar untuk membantu para pengusaha-pengusaha muda khususnya di Kota Makassar dalam memasarkan produk-produknya.
"Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membantu program pemerintah dalam memulihkan ekonomi masyarakat walau masih dalam masa pandemi Covid-19 tapi Alhamdulillah saat ini sudah melandai," urainya, Minggu (10/04/2021) malam.
"Kalau untuk jam operasional Pasar Ramadhan, buka mulai sore pukul 16.00 Wita hingga malam pukul 22.00 Wita. Kami tidak buka hingga sahur karena mengikuti aturan PPKM alias Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat oleh Pemkot Makassar," tegasnya.
Terpantau oleh awak media ini, Pasar Ramadhan yang terletak di perempatan Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Sungai Saddang, Kota Makassar serta berada di pelataran Dinas Pariwisata Sulsel atau biasa juga disebut gedung MULO ini, ramai dipadati mayoritas anak-anak muda. Terdapat beberapa tenant yang menyajikan kuliner dan pakaian khusus anak muda.
Caezar melanjutkan, mereka yang ikut pada gelaran ini, diwajibkan membayar sewa tenant sebesar 4 juta rupiah selama 26 hari, mulai 04 hingga 29 April 2022. Sedangkan untuk "traffic" atau jumlah pengunjung di Pasar Ramadhan MULO ini mencapai 1.000 sampai 2.000 orang perharinya.
"Jadi disini itu, ada tiga gelombang pengunjung yaitu, pada saat menjelang buka puasa, setelah Sholat Isya, dan setelah Sholat Tarawih. Kalau untuk harga jajanan dan pakaian yang ada disini, relatif terjangkaulah untuk kantong anak-anak muda," tambahnya.
"Insya Allah kegiatan ini bisa memberi dampak positif terutama sektor ekonomi, apalagi dimasa-masa pandemi seperti sekarang ini. Saya berharap kegiatan-kegiatan seperti ini bisa dijalankan kembali sesuai aturan yang berlaku mengingat pandemi sudah melandai," tutup Caezar To Tadampali. (Hnd)