Mulawarman : Gubernur Sulsel Membuat Toko Agung, Alaska dan Bintang Jadi Pongah dan Kebal Hukum

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Toko Agung, Alaska, Bintang dan lainnya, akan menjadi pongah dan merasa kebal hukum, sehingga akan terus melabrak hukum di Makassar. Seperti yang ditunjukkan Toko Agung Kamis kemarin yang dengan berani dan pongahnya tetap buka melayani konsumen, meski izinnya telah dicabut oleh Walikota lewat Perwali.

Demikian penilaian Mulawarman, wartawan senior dan pemerhati sosial, menanggapi berita sejumlah media yang Jumat kemarin mengungkapkan, Toko Alat Tulis New Agung di Jalan Ratulangi tetap buka, padahal izinnya telah dicabut oleh Walikota menyusul membandelnya toko alat tulis itu atas aturan PSBB yang mengharuskan semua toko tutup selama PSBB diberlakukan di Makassar.

“Saya bisa pastikan pemilik Toko Agung merasa dapat restu dan izin dari Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang menyatakan toko boleh buka dan meminta maaf atas perlakuan Satpol PP kepada toko New Agung, sehingga dia berani membuka tokonya. Saya sangat yakin itu,” kata Mulawarman yang mantan aktivis HMI Cabang Makassar ini.

Diungkapkan oleh Mulawarman, kalau 3 hari lalu manajemen Toko New Agung meminta maaf lewat iklan di media cetak dan berjanji akan patuh dan taat aturan PSBB Kota Makassar. Tetapi nyatanya Agung tetap buka. Artinya permintaan maaf dan janjinya yang disampaikan lewat iklan di media cetak Tribun dan Fajar itu, hanya untuk mengejek masyarakat atau pemerintah Kota Makassar.

Mulawarman lalu meminta agar Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, tidak seenaknya mengeluarkan pernyataan, karena pernyataan seorang Gubernur akan berdampak luas sebab diterjemahkan macam-macam oleh publik atau rakyat, seperti Toko New Agung menerjemahkan pernyataan Prof Andalan itu sebagai restu atau izin dari Gubernur untuk tetap buka.

Ditanya kenapa hal ini bisa terjadi, Mulawarman mengungkapkan kalau hal ini karena Gubernur tidak pernah turun lapangan dan tidak pernah mau tahu kerja anak buahnya yang berada di garis depan pelaksanaan PSBB yang bertujuan memutus penyebaran virus Covid-19.

“Gubernur itu, tidak tahu kalau Satpol PP sudah cukup sabar menghadapi Toko Agung, karena Satpol PP baru melakukan upaya paksa menutup Toko Agung, setelah Satpol PP melakukan 3 kali peringatan ke New Agung yang 3 kali membandel. Kesabaran Satpol PP itu, sebelumnya ditunjukkannya ketika menutup Toko Alaska dan Toko Bintang yang juga membandel berkali-kali,” ungkap Mulawarman.

Mulawarman lalu mengingatkan kebijakan Gubernur Nurdin Abdullah di tahun lalu. Nurdin beberapa kali mencopot pejabatnya, setelah menegur dan mengingatkan kesalahan pejabatnya itu selama 3 kali, tetapi tetap membandel.

Diingatkan lagi oleh Mulawarman kepada Prof 'Andalan' Nurdin Abdullah dan pendukungnya, kalau banyak masyarakat Kota Makassar termasuk pendukung Nurdin Abdullah pernah dan bahkan sering merasakan ketidaknyamanan berlalu lintas di depan Toko Alaska, Bintang dan New Agung. Karena bertahun-tahun ketiga toko itu sering mengambil sebagian badan jalan raya sebagai area parkir.

“Itu bukti Toko Alaska, Bintang dan Agung, seenaknya tidak mau tertib dan taat hukum selama ini. Dan dengan kasus ini, saya yakin mereka akan semakin pongah untuk tidak taat dan tertib hukum. Karena merasa kebal hukum atas terjemahan mereka pada pernyataan Gubernur sebagai restu dan izin untuk terus jalan, meski melanggar hukum,” kata Mulawarman.

Mulawarman yang kini lebih banyak menulis buku itu, kemudian meminta Nurdin Abdullah untuk segera meminta Pj Walikota Makassar Iqbal Suhaeb untuk bertindak tegas kepada ketiga toko itu, khususnya terhadap Toko Agung pelanggar hukum PSBB Makasar.

Bernafsu Ganti Pj Walikota

Jika itu tidak dilakukan oleh Nurdin Abdullah, lanjut Mulawarman, maka pernyataan Nurdin bahwa toko boleh buka di masa PSBB Makassar dan permintaan maafnya atas sikap oknum Satpol PP yang dinilainya tidak santun, bisa diterjemahkan, Nurdin Abdullah ingin PSBB di Makassar gagal, agar Nurdin Abdullah punya alasan kuat untuk bisa secepatnya mengganti Iqbal Suhaeb Pj Walikota Makassar dengan Yusran Ketua Bappeda yang juga Ketua TGUPP sahabat kental Nurdin Abdulllah.

Buktinya, bebernya, publik Makassar di media maenstream maupun di media sosial, Pj Walikota Makassar jadi bulan-bulanan kritik dan cacian dari warga Makassar, gara-gara kasus Toko Alat Tulis Agung itu. Banyak warga minta Pj Walikota segera dicopot. Hanya sedikit media yang menulis, Nurdin Abdullah pasang dada untuk Toko Agung, dan Gubernur Sulsel Tunduk pada Toko Agung.

Ditanya apa dasarnya, Mulawarman menjawab pendek, bahwa itu bisa saja dan sah saja dilakukan oleh Gubernur Nurdin Abdullah sebagai politisi, untuk kepentingan Pilkada di Kota Makassar. “Apalagi jika publik menghubungkannya dengan isu adik ipar Nurdin, Taufik Fahruddin yg dikabarkan akan ikut bertarung di Pilwalkot nanti,” sambung Mulawarman.

Mulawarman kemudian menjelaskan soal kritiknya tentang penumpukan bantuan di rumah jabatan dan gubernur keliling daerah bagi-bagi bantuan dari pihak swasta.

Menurut Mulawarman, dirinya mempersoalkan tidak efektifnya kerja Gubernur Nurdin Abdullah dalam memutus penyebaran Covid-19. Karena selain sebagai panglima perang melawan Covid-19, Nurdin juga merangkap jadi prajurit yang harus berada di garis depan bagi-bagi bantuan. Sehingga kerjanya sebagai Panglima lamban, padahal sebagai Panglima dia bisa memerintahkan Jenderalnya atau Letnannya membagi bantuan itu.

“Ingat, hari ini jumlah pasien Positif Covid-19 di Sulsel, sudah tembus angka 700. Jelas penanganannya butuh kerja cepat dan efektif dari sang Panglima. Tapi sayangnya, setelah saya lacak di Mbah Google, untuk sementara Nurdin Abdullah salah satu dari 3 Gubernur di Indonesia yang kerjanya di masa pendemi Covid-19 ini, bagi-bagi langsung bantuan keliling ke daerah-daerah,” kunci Mulawarman yang meminta Nurdin Abdullah belajar pada Ridwan Kamil, Gandjar Pranowo dan Anies Baswedan. (*)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN