SOROTMAKASSAR -- Luwu Utara.
Akibat meja dan kursi yang tidak mencukupi untuk ditempati oleh 55 pelajar Kelas 7 SMPN 11 Sabbang, Desa Kalotok, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), terpaksa sejumlah murid harus belajar dengan duduk melantai di dalam kelas.
Cahaya, guru Agama Islam yang mengajar di kelas itu saat wartawan media ini mengambil gambar, Rabu (31/07/2019) mengatakan, meja dan kursi yang ada di dalam kelas ini tidak cukup dengan jumlah siswa yang ada.
"Tahun ini memang ada peningkatan untuk jumlah murid baru yang masuk, sehingga anak-anak yang lain tidak kebagian meja dan kursi," ujarnya.
Sementara Ketua Komite SMPN 11 Sabbang, Beddu Kasim yang dihubungi mengemukakan, pengadaan kursi dan meja biasanya dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan partisipasi dari pihak orang tua.
Melihat hal itu, Beddu Kasim merasa prihatin anak-anak belajar melantai dan diharapkan Pemerintah Kabupaten Lutra serta Dinas Pendidikan datang melihat anak-anak yang belajar dengan duduk melantai di lantai kelas.
Pensiunan Guru dan mantan Kepsek SDN 008 Dandang tahun 2014 ini merasa sangat miris melihat anak-anak sekolah belajar di lantai seperti itu karena murid merasa tidak nyaman dan kesehatan mereka dapat terganggu akibat lantai yang dingin.
"Belajar dengan kondisi seperti itu, murid sangat terganggu dengan posisi yang tidak teratur karena hanya melantai. Juga murid yang menulis dengan posisi tiarap, kakinya dapat menyenggol murid lain," jelasnya.
Ia menambahkan, belajar dengan kondisi seperti itu, murid tidak akan menangkap pelajaran yang diberikan secara maksimal. (yustus)