SOROTMAKASSAR -- Gowa.
Informasi dari Posko Induk Kabupaten Gowa, hingga Kamis (24/01/2019) hari ini, korban meninggal di wilayah Kahupaten Gowa sudah mencapai 20 orang. Belum lagi korban longsor di Kecamatan Manuju yang belum ditemukan.
Kabag Humas Pemkab Gowa Abdullah Sirajuddin menjelaskan, data korban meninggal telah mencapai 20 jiwa.
Hari pertama Selasa (22/01/2019) ditemukan korban meninggal sebanyak 6 jiwa, dan hari kedua Rabu (23/01/2019) ditemukan lagi 5 jiwa korban longsor di Desa Pattallalikang Kecamatan Manuju dan 20 dilaporkan hilang.
"Saat ini terus dilakukan evakuasi dan terus mencari korban longsor di Manuju dan satu jiwa meninggal korban longsor," jelas Abdullah Sirajuddin.
Lanjut Abdullah Sirajuddin pada hari ketiga Kamis (24/01/2019) pukul 11.00 Wita, laporan dari Kecamatan Bungaya ditemukan 8 jiwa meninggal di Sapaya dari 14 orang hilang.
Ke delapan orang tersebut antara lain, Dg Tola (50), Hamsar (45), Andri (33), Dg Jarung (47), H Naha (55) H Saeni (56) dan Dg Leo (57).
"Bupati Gowa juga sudah mengintruksikan kepada Kadis Diknas agar sekolah yang berdampak banjir diliburkan sampai kondisi normal kembali," jelasnya.
Lanjutnya, Pemkab Gowa saat ini fokus membuka jalan-jalan yang terosolir. Pagi ini dilakukan pengiriman alat-alat berat ke Tinggimoncong, Parigi, Parangloe, Manuju, Bungaya dan Bontolempangan.
"Posko induk juga terus menerima bantuan dari masyarakat dan hingga saat ini berdatangan dari berbagai elemen," ungkap Abdullah Sirajuddin. (alfian)