SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Mulawarman, wartawan senior dan pemerhati sosial, menilai Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sudah keterlaluan, karena masih mendahulukan pencitraan dirinya dalam bekerja memutus penyebaran virus Corona atau Covid-19.
“Bayangkan tidak efektif dan tidak sigapnya Nurdin Abdullah dalam bekerja, dia memilih mengumpulkan bantuan dari pengusaha dan BUMN/BUMD di rumah jabatannya, kemudian membagi tugas dengan Ketua Tim PKK Sulsel, keliling ke daerah membagi bantuan itu,” kata Mulawarman yang dimintai tanggapannya tentang masih menumpuknya barang bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Sulsel.
Mulawarman mengaku sempat menyaksikan Nurdin Abdullah menyerahkan bantuan di Kabupaten Pinrang dan Sidrap. “Bantuannya sama seperti mau bantu kelurahan yang punya puskesmas. Jumlahnya tidak cukup satu mobil. Rombongannya yang banyak, sehingga cara Nurdin Abdullah ke daerah membagi sendiri bantuan itu, pemborosan. Pasti rombongan Nurdin Abdullah dapat uang jalan dan saku, belum biaya akomodasi. Karena hari itu mereka sampai di Soppeng, nginap di Soppeng kalau gak salah,” sambung Mulawarman yang kini bermukim sementara di kampung halamannya Sidrap selama pandemi Covid-19.
Menurut Mulawarman, cara Prof 'Andalan' Nurdin Abdullah menangani bantuan itu, selain boros, juga sangat tidak efektif dan cenderung salah sasaran. "Terbukti di Makassar, Ketua Tim PKK bagi bantuan di Makassar, Pemkot Makassar juga bagi bantuan yang data calon penerimanya hampir sama. Tetapi yang paling disesalkan, Nurdin Abdullah membiarkan rakyat yang butuh bantuan itu menunggu,” beber lelaki bertubuh kecil ini.
Ditanya kenapa seperti itu menangani bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, Mulawarman memastikan Gubernur Nurdin Abdullah masih seperti dulu, terus membangun citra, meski kali ini sudah keterlaluan karena membangun citra di tengan musibah atau wabah Covid-19 menyerang rakyat Sulsel.
Buktinya, papar Mulawarman, hampir semua media yang memberitakan penyerahan bantuan oleh Gubernur dan Ketua Tim PKK Sulsel, selalu menyebut Gubernur menyerahkan bantuan, Pemprov Sulsel bagi bantuan dan Ketua Tim PKK serahkan bantuan, Tim PKK Sulsel beri bantuan dan Ketua Tim PKK bagi 3.000 nasi dus setiap harinya.
“Gubernur, Ketua Tim PKK dan Pemprov, tidak menyebutkan sumber bantuan yang dibagikannya itu. Apakah bersumber dari dana 500 miliar atau bantuan dari kalangan pengusaha yang dimintai secara resmi lewat surat resmi itu,” jelas Mulawarman.
Mulawarman lalu menambahkan, pengadaan hotel mewah berbintang Hotel Swisbell untuk pasien Covid-19, lebih kuat pencitraannya daripada kemuliaan membantu sesama atau warganya yang tengah diserang wabah Covid-19. “Pengadaan Hotel itu, sangat mahal. Kenapa tidak cari yang murah tetapi bisa banyak menampung pasien,” tukas Mulawarman lagi.
Mulawarman lalu menunjuk pengadaan Hotel Swisbell itu, adalah bukti kalau Gubernur Nurdin Abdullah tidak tahu daerahnya sedang hadapi pandemi global.
“Prof 'andalan' itu, tidak tahu kalau Covid-19 adalah virus gampang menular sehingga menjadi pandemi. Kalau sudah jadi pasti sudah dan akan terus memakan korban banyak, sehingga butuh fasilitas massal, bukan fasilitas esklusif dan mewah menampung segelintir korban,” ungkap Mulawarman yang kembali mempertanyakan kemana tim ahli atau TGUPP Nurdin Abdullah.
Mulawarman lalu merasa yakin, kalau target Nurdin Abdullah bisa meredakan atau memutus mata rantai Covid-19 di bulan Mei mendatang, tidak akan tercapai. Alasannya, ujar Mulawarman, karena kerja Gubernur untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, terlihat jelas acak-acakan, tidak terancana dan tidak terukur. Buktinya, pasien terus bertambah, dan sudah menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Indonesia.
“Agar Sulsel segera terselamatkan dari musibah ini, satu-satunya cara DPRD Sulsel segera memanggil Gubernur untuk menggugat kinerjanya, termasuk menuntut tranparansi penggunaan dana Rp 500 miliar dan asal usul bantuan yang diserahkan oleh Gubernur dan Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel,” tandas Mulawarman meski ragu kalau DPRD Sulsel bisa memanggil Gubernur yang baru saja membantunya mobil dinas mewah Alphard jenis terbaru. (*)