SOROTMAKASSAR -- Gowa.
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem online yang diselenggarakan masing-masing Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah diterapkan di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Namun pelaksanaannya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Jalan Masjid Raya No.46 Sungguminasa Kabupaten Gowa menjadi sorotan protes para orang tua siswa.
Sejak pengumuman hingga hari ini, Selasa (02/07/2019) masih tampak beberapa calon siswa yang tidak lulus bersama orang tuanya berharap ada kebijakan dari pihak SMKN 2.
Para orang tua yang sempat ditemui awak media, rata-rata mengeluhkan sistem penilaian kelulusan untuk diterima di sekolah tersebut. Diduga ada sekitar 52 orang siswa yang lulus kendati nilainya dibawah dari nilai sejumlah siswa yang tidak diterima di sekolah itu.
Salah satu orang tua siswa yang memprotes, Dg. Ngawing yang mengatakan jika nilai anaknya bagus, tapi kenapa tidak diterima di sekolah ini.
Nurhadi, S.Pd, M.Pd, Kepala Sekolah SMKN 2 Sungguminasa saat dikonfirmasi awak media mempertanyakan rumor memberlakukan sistem zonasi dan calon siswa yang lulus rata-rata nilai nya rendah dibanding yang nilainya tinggi, menanggapinya bahwa SMK tidak pakai zonasi hanya SMA saja.
"Kami sudah melaporkan ke panitia PPDB Diknas Provinsi. Soal standar nilai, sebenarnya tidak ada standar nilai hanya dirangking dari atas ke bawah sesuai jumlah kuota yang tersedia. Mudah-mudahan ada solusi yang diberikan oleh pihak Disdik," ungkap Nurhadi mengklarifikasi rumor yang terjadi.
Menjelang berita ini dikirim ke redaksi, Kepsek SMKN 2 Sungguminasa ini memberikan komentar tambahan, Alhamdulillah hasil koordinasi kami dengan Disdik Provinsi jika SMKN 2 dikasih peluang untuk menambah 1 kelas agar dapat mengakomodir siswa yang tidak lulus. (rk)
