Gencarkan Pengambilan Sampel Swab, Kapus Baebunta Minta Stop Stigma Negatif

SOROTMAKASSAR -- Luwu Utara.

Pengendalian penyebaran Covid-19 yang disebabkan oleh Virus Sars CoV2 di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Sulawesi-Selatan (Sulsel) terus digenjot.

Setelah ada satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang dilaporkan di Kabupaten Lutra, Tim Gerak Cepat (TGC) Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Lutra berkolaborasi dengan Puskesmas bergerak melakukan penelusuran kontak atau Contact Tracing dan pengambilan Swab.

Hairul Muslimin, SKM, Kepala Puskesmas (Kapus) Baebunta, ditemui di ruang kerjanya usai melakukan pendampingan tim ke lapangan, menjelaskan kepada media ini, upaya contact tracing dan pengambilan sampel Swab yang dilakukan di wilayah Kecamatan Baebunta sebagai upaya untuk menemukan dan mengidentifikasi pelaku perjalanan dari daerah yang menjadi kluster penularan Covid-19.

"Contact Tracing dan pengambilan sampel Swab telah dilakukan selama 2 hari ini. Mulai Senin (27/4/2020) di Desa Radda dengan mengambil sampel Swab dari hidung dan tenggorokan pada 8 orang pelaku perjalanan dan hari ini Selasa (28/4/2020) di Desa Salulemo dengan sasaran 3 orang pelaku perjalanan yang kesemuanya memiliki riwayat perjalanan dari daerah yang sama dengan kasus positif Covid-19 yang dilaporkan beberapa hari yang lalu," terang Hairul Muslimin.

Sampel Swab yang diambil, menurut Kapus Baebunta yang akrab disapa Iroel, selanjutnya akan dikirim oleh TGC Pengendalian Covid-19 Kabupaten Lutra ke Makassar untuk dilakukan pemeriksaan RTPCR (Reverse Transaction Polymerase Chain Reaction) guna mengetahui ada tidaknya virus penyebab Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada para pelaku perjalanan tersebut.

"Kita menunggu hasil RTPCR, karena hasil pemeriksaan itulah yang dapat dijadikan dasar dalam menentukan status seseorang terkait Covid-19," ujar pria jebolan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas Makassar ini.

Menurutnya, hasil pemeriksaan dan kegiatan contact tracing yang dilakukan petugas kesehatan, jangan dijadikan alasan untuk melakukan stigma terhadap seseorang atau kelompok masyarakat tertentu.

"Hentikan stigma terhadap seseorang atau kelompok masyarakat tertentu. Terinfeksi virus Corona bukanlah aib dan kutukan. Siapa saja berpeluang terinfeksi, sehingga tidak perlu ada stigma yang negatif terhadap seseorang atau kelompok tertentu," harapnya.(yustus)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN