Merasa Bangga Melihat Made In Indonesia di Belanda

Oleh : Hamus Rippin (Kontributor di Nederland)

BERBAGAI jenis dan macam makanan tersedia lengkap. Kita sering mendengar orang Indonesia mengatakan : Kurang asyik makan tanpa sambal, bukan ?
Nah karena itulah disini tersedia segala macam sambal, mulai dari sambal ulek, sambal terasi, sambal bajak, sambal petai dan lain-lain jenisnya.

Juga ada nangka muda, nangka masak yang sudah dikemas dalam kaleng, berbagai jenis buahan, sayur kangkung sampai pada mie instan, pokoknya lengkap. Setiap saat membutuhkannya, cukup mencari toko-toko Asia, seperti Toko Chang Lee, Toko Makmur, Toko Waalwijk, Toko Selamet, dan lain-lain.

Tetapi bagi saya yang asal Luwu, atau juga orang-orang asal Maluku yang suka makan sagu, jenis makanan ini belum dapat dibeli di mana-mana. Untungnya, di supermarket ada dijual pengganti tepung sagu ini, yang namanya aardappelzetmeel.

Digemari Bangsa Lain

Mengenai makanan Indonesia, atau makanan Asia belasan tahun terakhir, mulai memasuki dapur orang Belanda dan orang asing lainnya di negeri kincir angin. Hal ini dapat dilihat di toko-toko makanan Indonesia.

Mereka sudah terlihat sering masuk berbelanja utamanya makanan Indonesia yang siap hidang. Tetapi selain itu, mereka juga terlihat membeli beras, ubi jalar, ketela, ubi kayu dan jenis makanan Indonesia lainnya.

Melalui perbincangan mereka dapat ditangkap, sudah banyak orang Belanda yang menjadikan nasi sebagai menu utama. Minimal dua kali sepekan. Nasi yang dimasak dengan rijstkoker, atau alat masak nasi listrik.

Selain orang Belanda, orang asing lainnya seperti bangsa Turki, Maroko dan Bosnia, juga kadang terlihat membeli makanan Indonesia. Satu ketika, saya bertemu dengan orang Turki membeli sambil terasi. Ketika saya tanya, apakah dia beli untuk dimakan sendiri di rumah.

“Ya,” jawabnya. Makanan kalian berbau, tetapi enak, menambah gairah makan. Karena pedas maka juga menjadikan tubuh segar,” katanya.

Product Lainnya. Tetapi yang dimaksudkan "made in Indonesia" di sini bukan makanan saja. Seringkali orang-orang Indonesia di Belanda mengalami semacam kejutan. Karena barang yang dibelinya dianggap produksi dari India atau Pakistan atau negara lain, kenyataannya adalah buatan Indonesia.

“Tuangalla-e. Beta seng tahu. Beta kacele, beta kira itu buatan Perancis dari Paris. Begitu beta lihat bagus-e, beta seng periksa, beta beli. Beta kecele,” demikian terdengar dari dua wanita muda yang sedang berbincang dalam bahasa melayu Ambon di teras sebuah kafe pada musim panas.

Mereka berdua bercerita pengalamannya dalam bahasa Belanda kadang dicampur bahasa Melayu. Menurut cerita yang satu, mereka pernah sama vrind (temannya) masuk ke butik kecil membeli pakaian yang warnanya menarik, kualitasnya baik, penampilannya elegan.

Tiba di rumah, satu di antaranya mengenakan baju baru yang dibeli, setelah dilihat mereknya, ternyata buatan Indonesia. Menurutnya, ia tidak pernah membayangkan kalau baju seindah itu adalah buatan tanah leluhurnya.

Yang satunya menceritakan juga pengalamannya, pernah membeli sepatu merek Nike di toko sepatu di Utrecht, Belanda Tengah. Ia begitu tertarik dengan sepatu itu, hingga memutuskan membelinya. Ia Kemudian mengetahui bahwa sepatu yang dibelinya itu adalah buatan Indonesia juga.

Melihat merek “made in Indonesia” di luar negeri selalu saja menimbulkan rasa bangga sekaligus rindu kampung halaman. Misalnya, suatu waktu saat saya duduk di depan komputer, asyik menjelajah di dunia maya, tiba-tiba kedua putri saya datang. Masing-masing mengenakan baju baru, yang satu kolbert dan lainnya sweater. Keduanya merasa bangga menggunakan pakaian kesukaannya diproduksi dari Indonesia.

Tentu, peristiwa semacam ini juga terjadi bukan di Belanda saja, tetapi juga bagi orang-orang Indonesia yang berdomisili di negeri rantau lainnya. (*)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN