SOROTMAKASSAR -- Gorontalo.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Suharso Monoarfa menghadiri perhelatan SUMO FOUNDATION AWARDS IV 2020 yang dilaksanakan di Ballrom Hotel TC Damhil, Gorontalo, Sabtu, 15 Agustus 2020.
Acara ini merupakan ajang pemberian Penghargaan dari Yayasan Suharso Monoarfa kepada guru pejuang dan tokoh desa yang berjuang tanpa pamrih yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan masyarakat di sekitar. Sumo Foundation Awards pertama kali diadakan pada tahun 2008, di tahun 2010, 2012, dan di tahun 2020 ini.
Sejak 3 kali diadakan, sudah ada 78 penghargaan diberikan kepada guru dan tokoh desa. Tahun ini, SUMO Awards memberikan 5 penghargaan untuk guru pejuang dan 5 penghargaan untuk tokoh desa. Berikut ini nama-nama penerima penghargaan SUMO Awards ke IV beserta pencapaiannya.
Tokoh Desa :
1. Bripka Suparno Hamzah yang telah membangun masjid di wilayah yang dulunya tempat perjudian.
2. Heriyanto Gobel pemilik homestay yang diusir dari satu daerah dan mendapat dukungan dari berbagai warga negara asing.
3. Irwan Tangio mempekerjakan para pengangguran untuk membuat arang tempurung.
4. Husain Wadipulu yang rela mengeluarkan biaya sendiri untuk menambal jalan raya dengan semen.
5. Bunaeri menjadi tokoh penggagas terasering.
Guru Pejuang :
1. Kasmad Daud adalah guru honorer yang rela mengajar di daerah terpencil.
2. Saharia Mardia adalah guru honorer yang juga berprofesi sebagai cleaning service serta berjualan.
3. Herlina H Laiya adalah guru honorer yang mengajar untuk kelas 1-6 dengan pendapatan sangat rendah.
4. Jatia Layani adalah guru honorer yang mengajar kelas jauh dari 1-6 dengan pendapatan sangat rendah.
5. Aisah Raima Kasim adalah guru yang setiap hari menyeberangi 9 sungai untuk bisa sampai ke sekolah untuk mengajar.
Para peraih penghargaan ini juga memperoleh hadiah uang tunai dari Menteri Suharso Monoarfa sebagai bentuk apresiasi beliau terhadap perjuangan mereka. Menteri berharap kedepannya akan ada penghargaan lain untuk para pejuang seperti sastrawan, watawan, hingga politisi lokal terbaik.
“Mudah-mudahan 2 tahun atau 4 tahun lagi kita bisa adakan kembali acara ini, dan kita cari mungkin sastrawan hebat, wartawan pejuang wilayah yang hebat, dan siapa tahu ada birokrat yang hebat, bahkan mungkin juga ada politikus yang hebat, mudah-mudahan suatu saat nanti,” ungkap Menteri.
Menteri juga mendoakan agar kesepuluh pejuang ini bisa memperoleh kehidupan yang baik di kemudian hari dan semoga Gorontalo bisa lebih maju lagi.
“Saya bangga sekali malam ini hadir disini, selamat kepada para guru pejuang, selamat kepada penggerak masyarakat, percayalah apa yg bapak lakukan itu insyaallah sudah menjadi bagian dari, Allah mendemonstrasikan apa yang akan ibu-ibu bapak-bapak peroleh kelak di kemudian hari,” ujar Menteri.
“Kita ingin gorontalo lebih maju, ingat boleh berbeda partai boleh berbeda pendapat, boleh berkelahi, tetapi pertemanan jangan sampai putus, persahabatan jangan sampai hilang,” tutup Menteri. (*)