SOROTMAKASSAR -- Selayar.
Pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana jalan serta jembatan masih menjadi skala prioritas di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kepulauan Selayar. Disamping itu, juga pembangunan dan pengelolaan jaringan irigasi, saluran drainase dan air limbah, pengelolaan air minum, sarana dan prasarana publik serta perencanaan tata ruang wilayah. Demikian dikemukakan Kepala Dinas PUTR, Muhammad Yunan Karaeng Tompobulu, ST saat ditemui media ini di ruang kerjanya.
Dijelaskan MY Karaeng Tompobulu, salah satu tujuan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan adalah untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat serta dapat memperlancar arus barang dan jasa disamping mendukung berkembangnya sentra-sentra ekonomi termasuk sebagai faktor penunjang pengembangan pariwisata dan perikanan di Bumi Tanadoang ini. Misalnya pembangunan jalan lingkar timur Pulau Selayar dari Pamatata, Langsangereng, Batu Lohe, Jammeng dan Pattumbukang sepanjang 84 kilometer.
Selain itu juga telah dilakukan peningkatan jalan dari aspal menjadi hotmix pada jalur tembus utara yang menghubungkan jalan kabupaten dan lingkar timur dari Todakke, Saluk, Langsangereng dan Pattumbukang ke Tongke-Tongke dibagian selatan Pulau Selayar. Pembangunan jalan lingkar Pulau Jampea, pembangunan jalan lingkar Pulau Kalao Toa dan wilayah pulau lainnya. Untuk tahun anggaran 2018 melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten telah dikucurkan sebesar Rp 122 miliar lebih.
Selain itu, juga dibangun sarana irigasi untuk mendukung ketahanan pangan seperti bendungan dan saluran irigasi. Hingga di penghujung tahun 2018, Selayar telah memiliki 54 daerah irigasi yang sebagian besar berada di Pulau Jampea sebagai daerah penghasil beras terbesar didaerah ini. Diantaranya daerah irigasi Dodak di Desa Massungke, Lembang-Lembang dan Benteng Penga di Desa Kembang Ragi, Eremata dan Binanga Parrak di Desa Teluk Kampe Kecamatan Pasimasunggu, Patikorek di Desa Laiyolo Kecamatan Bontosikuyu serta daerah irigasi Posi di Desa Bonea Timur Kecamatan Bontomanai. Untuk pembangunan daerah irigasi selama tiga tahun kepemimpinan HM Basli Ali-H Zainuddin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Selayar telah mengalokasikan dana senilai miliaran rupiah.
Untuk melidungi rumah-rumah penduduk terutama yang tinggal di daerah pesisir pantai dari dampak erosi dan abrasi, Dinas PUTR melalui program pengendalian banjir telah membangun infrastruktur pengaman pantai. Misalnya di Tambolongan, Polassi, Bahuluang dan Turungan di Kecamatan Bontosikuyu, pantai Bonea dan Majapahit di Kecamatan Pasimarannu, pantai Bontojati di Kecamatan Pasimasunggu Timur serta pantai Tambuna dan pantai Kayuadi di Kecamatan Taka Bonerate.
Penataan anjungan pantai barat Kota Benteng sebagai ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar yang merupakan pembangunan lanjutan dari Taman Pusaka yang lebih lazim disebut Pelangi diharapkan akan menjadi ruang publik yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Ruang terbuka ini nantinya akan menjadi salah satu komponen tata ruang kota yang vital. Selain itu, penataan eks pasar Benteng ini akan menambah keindahan sebagai ikon baru di Kota Gele Selayar.
Untuk mendukung Kabupaten Kepulauan Selayar menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan KEK Perikanan terpadu di Indonesia, Dinas PUTR juga telah merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai kebijakan dan strategi baru dalam pelaksanaan pembangunan. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia juga telah dibangun jaringan perpipaan SPAM di Benteng, Kembang Ragi dan Massungke di Pulau Jampea yang merupakan salah satu program gratis Bupati Kepulauan Selayar. (mdsn)
