Kepala Desa Tua Kecamatan Majauleng, Proyek miliaran Mubazir di Wilayahnya

SOROTMAKASSAR --  Sengkang

Proyek infrastruktur saluran irigasi di Desa Tua Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo menuai berbagai keritikan dari beberapa lembaga Pemerhati.

Tak dapat dipungkiri proyek yang sementara dalam pelaksanaan yang dianggarkan tahun 2021 oleh satuan kerja Dinas PUPR dan Pertanahan Kab.Wajo, Bidang Sumber Daya Air, yaitu Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan (DI) ruas /lokasi : Lamessi Kecamatan Majauleng nilai kontrak sebesar Rp.1.678.904.000,-- sumber dana DAK, yang dikerjakan oleh CV.Benteng & Co.

Ketika media kami mencoba komfirmasi pada salahsatu Lembaga pemerhati yang terjun langsung melakukan survey di lokasi yaitu Lembaga Badan Pemantau Kebijakan Publik atau BPKP yang diketuai oleh Andi Sumitro P, membenarkan kalau ada tim teknis dari lembaga yang dimpinnya BPKP melakukan Survay infestigasi, tim teknis yang diketuai oleh NR Syam.

Lanjut tim teknis BPKP menjelaskan, bahwa sebelum ke lokasi, pihaknya telah konsultasi dengan Pemerintah Desa dalam hal ini Kepala Desa Tua H.Abdul Rahman, ia menjelaskan kalau benar dari pihak Kontraktor sampai saat ini belum pernah melapor baik lisan maupun tertulis kepada Pemerintah Desa begitupula koordinasi tentang apa yang akan dikerjakan apalagi yang terkait dengan kebutuhan sarana dan prasarana irigasi untuk kepentingan Petani di Wilayah saya, kata Pak Desa yang akrab disapa Haji Beddu.

Lanjut Pak Desa menjelaskan bahwa pekerjaan drainase atau saluran teresier yang berada disamping kanal Basri Palaguna hanya mubazir saja dan cenderung kepentingan satu orang saja, atau menghamburkan uang Negara saja pungkas Pak Desa, andaikan kanal Basri Palaguna yang di gali atau dinormalisasi karena setiap tahunnya terjadi pendangkalan, kemudian di pasangkan pondasi talud bisa menambah daya tampung air.

Lanjut H.Beddu menjelaskan bahwa kadang ia merasa kasihan pada Warganya pada kondisi tertentu saat musim tanam Rakyat khususnya warga desa Tua sangat membutuhkan air yang dikenal dengan slogam bugis “ WAE SISERO YAPPARELLUNG “ artinya dalam kondisi tertentu Petani sangat membutuhkan air sedikit untuk kelansungan tanaman padi mereka sehingga tidak mengalami kegagalan panen, karena tanpa saluran tersier pun Rakyat dapat mengambil air dari Kanal dengan sistim pompanisasi, menutup pebincangan dengan Pak Desa Tua secara gamlang mengatakan bahwa Proyek ini dikerja oleh orang dekat Bupati.

Setelah tim Teknis BPKP melakukan survey lokasi pada hari jum’at , 20/08/2021 telah menemukan beberapa kejanggalan secara teknis pelaksanaan saluran tersier tersebut, yaitu Elevasi saluran tersier jauh lebih tinggi dari pada bendungan Kanal yang ada, pada pelaksanaan pasangan batu diduga menggunakan campuran semen yang sangat rendah mutunya (Berhambur) saat dikupas dengan tangan dan diduga bahan batu yang digunakan sangat rendah mutunya, yang sesuai dengan specifikasi standar sebaiknya menggunakan batu kali, demikian penjelasan dari tim teknis BPKP menutup perbincangan ini bahwa apabilah tidak ada tindak lanjut yang dilakukan dari pihak terkait maka secara resmi akan melaporkan ke pihak APH tentang azas mamfaatnya. (TIM)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN