Forum Diskusi Budaya Toraja Kembali Gelar Webinar Seri 5

SOROTMAKASSAR -- Toraja.

Forum Diskusi Budaya Toraja, kembali gelar Webinar seri 5 dengan tema 'Menanamkan Nilai Hasil Kombongan Kalua'Un Pasipulung Rara Buku Dalam Bingkai Sang Torayaan, Sulawesi Selatan, dan Indonesia' secara live via aplikasi zoom, Sabtu (20/03/2021). Turut hadir pada kegiatan rutin itu Wakil Bupati Toraja Utara terpilih, Frederick Deddy Palimbong.

Dalam sambutannya, Frederick Deddy Palimbong mengatakan, sebagai Sang Torayaan, hendaknya kita senantiasa bersinergi dengan semua kalangan, karena sudah terbiasa dalam Tongkonan membangun keputusan yang di kenal dengan sebutan Kombongan.

Narasumber yang dihadirkan panitia diantaranya, Victor Senobua selaku tokoh masyarakat Toraja, Kol. TNI. Purn. Drs. Tarsis Kodrat, Mantan Bupati Tana Toraja sekaligus penggagas Kombongan Kalua 1999.

Kemudian, Yakobus K Mayong Padang (Tokoh Masyarakat Toraja dan Mantan Anggota DPR RI periode 2004-2009). Selain itu, hadir dari kalangan muda hadir sebagai narasumber, Rukka Sombolinggi (Sekjen AMAN) serta Rajus Bimbin, ST, MH, dari kalangan tokoh muda diaspora Toraja.

Webinar dipandu moderator Ketua KNPI Toraja Utara, Belo Tarra. Webinar berjalan baik dan sangat antusias serta didukung oleh cuaca yang cerah, sehingga tidak ada kendala yang signifikan.

Menurut Victor Senobua, berbicara soal Toraja, maka tentu akan merujuk pada sisi historical baik secara literatur maupun budaya bertutur dalam masyarakat yang kita sebut Ulelean.

Sementara Yakobus K Mayong Padang mengatakan, Toraja itu bukan hanya Rantepao dan Makale, melainkan Kalumpang, Bastem, dan Mamasa, serta Supiran di Pinrang.

Bagi bung Kobu sapaan akrab Yakobus K Mayong, mestinya kita selalu menjaga kerukunan kultural agar pertalian kekerabatan terjalin baik meski kita Sang Torayaan ada dalam keragaman latar belakang, akan tetapi kita satu dalam bingkai Etnis Toraja, tandasnya dengan semangat.

Kemudian dari pandangan tokoh muda diaspora Toraja, Rajus Bimbin menyoroti, hendaklah kita menggunakan pemakaian label Toraya, bukan Toraja. Ini terjadi karena label penyebutan sebagai wilayah administrasi dalam bingkai Indonesia.

Selanjutnya, Tarsis Kodrat mengatakan, Toraja harus dikuatkan terus dalam sisi kebudayaan.

"Kombongan Kalua'Un Pasipulung Rara Buku, adalah sebuah niat yang baik untuk bisa berkomunikasi dengan semua etnis yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan," lanjut mantan bupati Tana Toraja ini.

Berikutnya, Sekjen AMAN, Rukka Sobolinggi mengungkapkan, masyarakat Toraja kiranya bisa ada penguatan pada sisi pemahaman adat diwilayah Lembang atau desa, agar kita tidak kehilangan identitas bagi generasi muda yang saat ini dipengaruhi oleh budaya modern atau zaman digitalisasi.

Webinar dari Forum Diskusi Budaya Toraja ini berlangsung selama kurang lebih 4 jam. Menurut panitia pelaksana Noldus Pandin, ini dilakukan dalam rangka memperkokoh komitmen untuk berada dalam bingkai kultur Toraja secara harmonis, dan provinsi Sulawesi Selatan dan bahkan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (yahya)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN