SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Kementerian Agama se-wilayah kerja Balai Diklat Keagamaan Makassar Tingkat IV angkatan XXXIV berkesempatan berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar, Senin (15/07/2019) lalu.
Dimana kunjungan ini bertujuan sebagai upaya pembentukan nilai dasar integritas yang dibangun oleh Lapas Kelas I Makassar dalam upaya pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK), dan meninjau langsung sistem pelayanan dan penegakan hukum pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas I Makassar.

Sebelum berkunjung ke dalam Blok Hunian Lapas, terlebih dahulu peserta Diklat PIM IV diberikan paparan materi terkait tahap pembangunan ZI-WBK serta gambaran progres pelayanan WBP yang dilaksanakan di aula Lapas Kelas I Makassar dan dibawakan langsung oleh Kepala Lapas Kelas I Makassar, Budi Sarwono.
Ada hal yang unik dalam paparan materi Kalapas, dimana dalam kegiatan ini ia menampilkan progres WBK Lapas Makassar dalam tayangan visual, sehingga peserta dapat lebih memahami apa-apa saja perubahan yang dilakukan oleh Lapas Makassar.
"Semoga kita bisa berbagi ilmu, bagi kita sedang dalam proses WBK dan Alhamdulillah di Internal juga di Kemenpan RB kita juga lolos, sehingga Lapas Makassar ditunjuk sebagai Mandatori STRANAS PK, oleh karena itu ditunjuknya STRANAS PK kami harus berkomitmen ZI-WBK, jadi saya memohon doanya untuk kelancaran pembangunan ZI-WBK di Lapas Makassar," jelas Budi Sarwono.
Sementara itu, Budi Sarwono juga sempat menyinggung terkait pembinaan WBP dan pemberian pelayanan Hak-hak Integrasi WBP, dimana ia mengatakan bahwa pelayanan masyarakat, baik pengunjung WBP dan WBP itu sendiri tidak dipungut biaya, serta ia juga menegaskan bahwa hal tersulit dalam membangun ZI-WBK di Lapas Kelas I makassar ialah komitmen pegawai.
"Jika ditanya tantangan, saya jawab adalah membangun komitmen dan Integritas pegawai, karena pada dasarnya sudah berada di Zona nyaman sehingga perlu dilakukan rotasi kerja di Lapas," ujar Budi Sarwono.
Turut mendampingi peserta Diklat, Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar, Ibu Jufrah mengakui Lapas Makassar telah mengalami banyak perubahan dan ditata baik melalui program WBK ini.
"Kalau saya melihat, saya baru masuk tadi banyak perubahan ketika saya masuk kami sudah diperiksa dari barang hingga badan sama kalau kita dibandara, karena pernah saya datang belum ada seperti itu dan lebih ditata rapih," ucap Jufrah.
Kegiatan peserta Diklat PIM IV ini dilanjutkan dengan sesi diskusi dan kunjungan ke Blok Hunian WBP Lapas Kelas I Makassar serta ada beberapa peserta yang terlihat bercengkrama bersama WBP menanyakan pelayanan-pelayanan yang diberikan Lapas Kelas I Makassar. (ht)

