SOROTMAKASSAR-Makassar. Kelurahan Totaka, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, dulu termasuk daerah kumuh, kini sudah tertata apik dan berwarna-warni. Tepatnya di Jalan Cakalang, salah satu lorong yang disulap menjadi kampung yang beraneka warna, bahkan terkesan meriah.
Betapa tidak, lorong tersebut telah dilengkapi sejumlah fasilitas umum dan sosial bagi masyarakat dan anak-anak. Tempat ini juga terdapat kebun sayur hingga permainan anak-anak. Kini, diklaim sebagai lorong anti begal, anti narkoba dan anti seks bebas.
Ketika Wali Kota Makassar, Moh Ramadhan Pomanto mengunjungi lorong tersebut, akhir November 2018 lalu, mengatakan, penataan lorong ini merupakan inisiasi seluruh masyarakat untuk menciptakan lingkungan bersih, sehat, dan jauh kesan kekumuhan.
“Perubahan pola pikir masyarakat yang sadar dengan inisiasi dan inovasinya membangun lingkungan sendiri kemudian menjaganya, Insya Allah, ini menjadi bagian dari Pemerintahan ke Kota Makassar,” cetus Danny, panggilan akrab Wali Kota Makassar, Moh Ramadhan Pomanto saat melintasi lorong tersebut.
Bagaimana cara melibatkan masyarakat untuk berperan aktif menciptakan lorong yang bersih dan apik? Pemkot Makassar dalam hal ini menghadirkan fasilitas pengelolaan bank sampah, lorong bersih sehat, dan lorong keluarga berencana.
Tidak hanya menggambarkan lorong cantik semata, tetapi mampu memperlihatkan suatu aktifitas yang menghidupi warga setempat sekaligus menjaga lingkungan yang sehat. “Di sini ada bank sampah, P2K3, ada KB. Jelasnya, pola hidup sehat sudah berjalan di sini,” ujarnya.
Kadis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Makassar, Zulkifli juga menyakini lorong ini dibuat bukan hanya pada fisik semata, melainkan pembinaan manusianya dengan memberi pemahaman pola hidup sehat, menjaga kebersihan, dan pergaulan bebas.
Selain membenahi lorong, juga membina warga untuk bisa mewujudkan lingkungan bersih hijau. Bahkan, dilakukan pendataan yang terkait program KB, yakni jumlah pasangan usia subur, jumlah balita, lansia, hingga remaja.
Bahkan lorong tersebut juga diyakini sebagai lorong yang jauh dari perbuatan pelaku kejahatan seperti begal, narkoba hingga seks bebas. “Kita adakan pusat informasi konselin remaja, kemudian kita beri konselin bagaimana bisa mengajak temannya berbuat positif, utamanya bahaya narkoba, Aids, dan begal. (ril)
