Edisi sebelumnya di media ini, sudah mengekspos komentar pelaku pertunjukan kolaborasi multi interaksi "Kopi Mana" di hajatan Pesta Petta Puang, dari sisi pandang Asmin Amin (budayawan) dan Rotua Magdalena (perupa).
Multi interaksi kali ini, dari sisi gerak dalam Tari Pakarena Balla Bulo. Tari ini diliukkan atau dibawakan Andi Marwiah Palaloi, Kasi Kesenian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Selayar. Berikut petikan wawancaranya. Andi Marwiah Palaloi. Saya di hubungi Pak Jamal Gentayangn untuk ikut Kolaborasi Multi Interaksi. Beliau meminta saya menari Pakarena Balla Bulo. Makanya gerakan sangat sederhana sekali. Ada juga sedikit yang lari dari situ. Tapi dasarnya tidak boleh angkat kaki, pijakan itu tetap saya pertahankan ciri khasnya.
Di Kabupaten Selayar ada 5 (lima) ragam tari Pakarena. Yakni Pakarena Balla Bulo, merupakan nama tempat sebuah Kerajaan di daerah selatan dari Kota Benteng Selayar. Ada juga Pakarena Gantarang, Pakarena Layolo dan Pakarena lainnya.
Tari Pakarena Balla Bulo yang saya bawakan di pertunjukan "Kopi Mana" itu request dari Pak Jamal. Ciri khas tari ini posisi badan miring ke belakang, seperti layar perahu sebagai simbolik gestur tubuh sang penari.
Marwiah sebelum pulang kampung di Selayar sebagai Seniman dan Pegawai ASN, ia pernah ikut di Batara Gowa besutan Andi Ummu (almarhum).
Menurutnya, semua tari Pakarena disana berbeda ragam tapi basic-nya semua sama. Sejak dulu tari Pakarena apapun namanya seperti yang saya sebutkan di atas sudah diatur oleh Pa'tenra. Kalau sekarang istilah itu bisa diartikan Protokoler. Dialah yang mengatur pemain (penari). (rk)
