SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Tanaman hijau merupakan salah satu sumber pokok kebutuhan hidup manusia. Karena kebutuhan oksigen yang diberikan oleh tanaman hijau merupakan hasil penyerapan karbon dioksida yang kemudian menjadi oksigen yang dihirup oleh manusia.
Menjelang Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar menanam 100 tumbuhan hijau disekitar halaman luar tembok Lapas Makassar.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, terkait rangakaian kegiatan menjelang Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55, Jum'at (22/03/2019).
Turut dihadiri oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulsel, Taufiqurrakhman, sekaligus membuka kegiatan penanaman pohon.
Dalam sambutannya ia mengatakan, kegiatan ini dilakukan serentak di Lapas/Rutan seluruh Indonesia dimana Ditjen Pas meminta seluruh UPT minimal menanamkan 50 pohon.
"Dalam rangka pelaksanaan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-55 dimana Dirjen Pas meminta setiap UPT menanamkan minimal 50 pohon, tentunya ini bukan tanpa tujuan karena memang pohon ini sangat diperlukan untuk kita. Banyak orang yang sudah melupakan manfaat dari penghijauan, sehingga ibu dirjen berharap melalui kegiatan tersebut dapat membangkitkan semangat penghijauan kita," tutur Taufiqurrakhman.
Ada hal yang menarik ketika pelaksanaan kegiatan penanaman pohon di Lapas Kelas I Makassar, dimana tempat penanaman pohon tersebut dulunya merupakan tempat pembuangan sampah. Atas usulan dari Kepala Lapas Kelas I Makassar, Budi Sarwono, maka kegiatan penanaman 100 pohon dari Lapas Kelas I Makassar dilaksanakan ditempat tersebut.
Hal tersebut juga diapresiasi oleh Kadiv Pas Taufikurrakhman dimana ia mengakui tempat yang sekarang telah menjadi tempat yang jauh lebih bersih dan indah dipandang.
"Saya sempat melihat lahan ini yang tadinya kotor, jorok, sekarang jauh lebih bersih, jauh lebih indah dipandang, tidak berbau lagi dan sekarang alhamdulillah dapat menjadi lahan penanaman pohon oleh Lapas Kelas I Makassar," tutup Taufikurrakhman dalam sambutannya.
Pengaplikasian lahan hijau Lapas Kelas I Makassar yang sebelumnya adalah tempat pembuangan sampah nantinya akan dialih fungsikan menjadi pusat pembinaan pertanian dan perkebunan Lapas Makassar, hal tersebut diakui oleh Kalapas Makassar, Budi Sarwono yang menerangkan, 100 pohon yang ditanam tersebut bukan hanya pohon-pohon biasa, tetapi memiliki jenis seperti pohon rambutan, pohon lengkeng, hingga pohon mangga.
"Dulunya kan tempat sampah, sekarang berkat kerja keras kita semua, alhamdulillah sudah lebih bersih, nantinya lahan ini akan dijadikan pusat pembinaan pertanian dan perkebunan narapidana Lapas Makassar, karena pohon-pohon yang ditanam ini kan jenisnya beda-beda ada, pohon mangga, rambutan, dan lengkeng. Jadi kalau bisa dapat dijaga baik-baik. Juga dapat diajarkan buat Narapidana sebagai tambah-tambah ilmu," jelas Kalapas Makassar.
Diharapkan melalui kegiatan ini Lahan Lapas Makassar yang dulunya menjadi tempat pembuangan sampah yang dinilai jorok, tidak elok dipandang, dan menjadi sumber penyakit, dapat menjadi Lapas yang hijau kembali, sejuk, dan indah dipandang kembali. Diakhir kegiatan dilakukan foto bersama dan penyiraman tanaman yang telah ditanam. (ht)
