WR I UMI : Tingkatkan Kompetensi dan Softskill dengan Program Magang

SOROTMAKASSAR -- Makassar

Standarisai perumusan capaian pembelajaran berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), tidak terlepas dari 4 (empat) indikator, yaitu sikap atau tata nilai, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus. Itu nantinya, akan disusun berdasarkan profil dan kompetensi lulusan yang diharapkan.

Demikian disampaikan Wakil Rektor I bidang Akademi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, DR.Ir. H.Hanafi Ashad, MT, dalam pemaparan materinya yang berjudul 'Pengembangan Kurikulum Berbasis KKNI Jurusan Teknik Sipil Program Studi S1 dan S2', pada kegiatan Lokakarya Pengembangan Kurikulum berbasis KKNI Prodi Teknik Sipil FT-UMI, di Hotel Swiss Bell Inn, Panakukang Makassar, Rabu (30/01/2018).

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, sekaligus sebagai koordinator penyusunan kurikulum inti BMPTTSSI, Mifthaul Fauziah, ST,MT,PhD, saat memberi pemaparan

Dikatakan, upaya peningkatan kompetensi dan peningkatan softkill, dapat dilakukan melalui program magang. Hal itu merupakan implementasi dari penandatangan MOU dengan BUMN melalui Forum Human Capital Indonesia (FHCI).

"Saat ini telah dilakukan pengiriman mahasiswa Teknik Sipil dengan kualifikasi keahlian yang berbeda ke berbagai perusahaan BUMN, seperti ke BRI dan PT. Semen Tonasan. Allhamdulillah, salah satu diantaranya memenuhi persyaratan dan telah ikut program di PT. Semen Tonasa," ungkapnya.

Hanafi juga menekankan, implementasi kurikulum KKNI, setiap program studi harus mampu melahirkan lulusan dengan kemampuan dan softkill memadai, sesuai yang diharapkan oleh pengguna lulusan.

Suasana peserta dan pemateri kegiatan lokakarya Prodi Teknik Sipil FT-UMI

Dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, sekaligus sebagai koordinator penyusunan kurikulum inti BMPTTSSI, Mifthaul Fauziah, ST,MT,PhD, juga memberikan pemaparan materi tentang kompetensi dan standar minimum mata kuliah inti BMPTTSSI berdasarkan KKNI, serta standarisai kurikulum KKNI berdasarkan standar akriditasi IABEE dan JABEE.

Mifthaul mengatakan, kerangka kurikulum berbasis KKNI harus sesuai tahapan yang ada. Mulai dari penentuan profil lulusan, kompetensi lulusan, capaian pembelajaran, serta perumusan bahan kajian berdasarkan LO.

"Ini nantinya diimplementasikan ke dalam matriks Capaian Pembelàjaran Mata Kuliah (CPMK), berdasarkan kebutuhan kerja dan pengguna lulusan," paparnya.

Pemberian cederamata oleh Kaprodi Teknik Sipil, DR.Ir. Andi Alifuddin, ST,MT, kepada pemateri lokakarya

Selanjutnya, kegiatan tersebut diisi pula oleh pemateri dari pemerintahan, asosiasi serta stakeholder. Diantaranya, Ir. Muaz yahya,IAI,AA, mewakili Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Sulsèl dengan judul 'Standarisasi dan Profil Lulusan Berdasarkan Peraturan Lembaga Jasa Konstruksi', Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PU Bina Marga Sulsel, Ir. Edhy Jaya Putra, membawakan materi 'Implementasi UU No.2 th 2017, tentang jasa konstruksi dan standar kompetensi tenaga ahli dalam pembangunan di bidang jasa konstruksi', dan Kepala Operasi PT. Yodya Karya, Ir. Fadli Ibrahim, ST,MT,IPM, yang memaparkan tentang 'Signal Kerja dan Profil Lulusan Dalam Era Globalisasi Menuju Revolusi 4.0'.

Selain itu, 4 (empat) asosiasi juga ikut memberikan masukan. Masing-masing, Ketua Umun Asosiasi Tenaga Konstruksi Indonesia (ATAKI), Ir. Muhammad Dahir, Ketua Umun Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ASTAKI), Ir. Didi Wahyudi, Ketua Umum Asosiasi Tenaga Ahli dan Terampil Indonesia (ASTTATINDO), Ir. Edhy HD,MM, dan Ketua Umum Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (INTAKINDO), Ir. Muchlis Nur.

Penandatanganan MoU antara Fakultas Teknik UMI dengan Asosiasi Profesi (ATAKI. ASTAKI. ASTTATINDO dan INTAKINDO)

Keempat wakil asosiasi tersebut memberikan masukan yang senada. Mereka sama-sama menekankan pada regulasi dan standar persyaratan sertifikasi tenaga ahli.

Kemudian, secarà umum mereka sangat mengapresiasi serta mendukung program studi yang telah membuat terobosan yang sangat inovatif dalam rangkan meningkatkan kemàmpuan dan softskill bagi tiap lulusannya.

Namun, mereka juga memberi beberapa masukan, seperti mengakomodir penambahan mata kuliah, guna menjawab berbagai permasalahan dan kelemahan lulusan, yang berkaitan dengan kemampuan dalam mengambil keputusan. Kemudian, pemahaman standar prosedur pengadaan bàrang dan jasa, pengetahuan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), serta model dan regulasi pelaksanaan sertifikasi. (zl)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN