SOROTMAKASSAR -- Bone.
Demi menggenjot target rasio elektrifikasi 100% di tahun 2019, PLN UIW Sulselrabar melaksanakan penyalaan listrik pada 4 (empat) desa di Kabupaten Bone.
Warga 4 Desa di Kabupaten Bone kini patut berbahagia. Pasalnya mereka telah menikmati listrik yang ditandai dengan peresmian penyalaan listrik desa (LiSa) secara simbolis di Desa Langi, Kecamatan Bintocani, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (20/02/2019).
Hadir dalam peresmian tersebut Bupati Kabupaten Bone Drs. H. A Fahsar Mahdin Padjalangi M.Si, Camat Bontocani Drs. A. Akbar, S.Pd, M.Pd, dan GM PLN UIW Sulselrabar Bambang Yusuf.

Jauh dari hingar bingar kota, petugas PLN harus menempuh waktu 6 jam dari Kota Makassar untuk menjangkau desa tersebut yang terletak di daerah pegunungan.
Kondisi jalan setapak dengan kondisi geografis pegunungan yang hanya bisa dijangkau dengan kendaraan khusus dan motor trail juga menjadi tantangan bagi PLN untuk melistriki desa tersebut. Dalam jangka waktu kurang lebih satu tahun PLN berhasil melistriki desa tersebut.
Total desa di Kabupaten Bone yang dinyalakan listriknya adalah sebanyak 4 desa yakni, Desa Langi Kecamatan Bontocani, Desa Langi tahap III Kecamatan Bontocani, Desa Pattuku Kecamatan Bontocani, dan Desa Sadar Kecamatan Tellulimpoe.
Dalam sambutannya, GM PLN UIW Sulselrabar Bambang Yusuf mengucap syukur dan turut berbahagia dengan terlistrikinya 4 Desa tersebut.
Selain itu, katanya, PLN merupakan BUMN yang dituntut untuk mengemban tugas menjadi agen pembangunan hingga ke pelosok negeri.

Sementara Bupati Bone, Drs. H. A Fahsar Mahdin Padjalangi M.Si mengucapkan rasa syukurnya atas masuknya listrik ke desa ini. Kita berharap anak-anak dapat belajar secara efektif dan menjadi penerus bangsa. "Dengan hadirnya listrik PLN ini saya optimis desa dapat maju dan berkembang," ujar Fahsar.
Pada kesempatan tersebut, Bambang Yusuf berharap, dengan masuknya listrik Desa bisa berdampak positif dan potensi ekonomi dapat berkembang karena listrik bukan hanya penerangan semata namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bambang menambahkan, listrik dapat bermanfaat utamanya bagi anak-anak sekolah yang ingin belajar pada malam hari. "Kami berharap anak-anak dari desa yang terpencil nan indah ini dapat menghasilkan generasi emas penerus bangsa yang nantinya dapat menjadi pemimpin di masa depan," tutup Bambang.
Untuk melistriki keempat Desa tersebut, dibangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kilovolt (kV) sepanjang 26,15 kilometer sirkuit (kms) dan Jaringan Tegangan Rendah 220 V sepanjang 15,825 kms. Total daya yang dialirkan sebesar 450 kVA untuk melayani 700 pelanggan.
Camat Bontocani, Drs. A. Akbar optimis bahwa dengan masuknya listrik di desa ini kegiatan ekonomi meningkat sehingga dapat berlangsung hingga malam hari. "Anak-anak yang tadinya belajar menggunakan pelita sekarang bisa belajar dengan penerangan lampu hingga malam hari," ucap Akbar.
"Kini warga desa dapat menikmati listrik dan dapat dimanfaatkan bagi kegiatan usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan masyarakat," tandasnya. (ht)