SOROTMAKASSAR -- Maros.
Anggota MPR RI, Dr.H.Ajiep Padindang, SE.,MM., melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan model outbound disambut dengan tarian penjumputan sebagai tamu kehormatan.. Acara ini berlangsung di Bumi Perkemahan Bantimurung Maros, Selasa (04/02/2020).
Selain Ajeip juga dihadiri Direktur SPP Maupe Maros Hj. Agusnawati, S.Pt., M.Hum. dan diikuti 150 orang Alumni Sekolah Politik Perempuan (SPP) Yayasan Maupe Maros.
Direktur SPP Maupe Maros Hj. Agusnawati, S.Pt., M.Hum. mengatakan, apresiasinya dan penghargaan kepada Ajiep Padindang atas dipilihnya SPP Maupe Maros sebagai peserta sosialisasi.
“Saya menyapaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dipilihnya SPP Maupe Maros sebagai peserta sosialisasi. Sulawesi Selatan begitu luas, tapi SPP Maupe Maros yang dipilih,” kata Agusnawati menambahkan, bahwa Bapak Ajiep Padindang memang sudah sejak lama memberi perhatian kepada SPP Maupe Maros.
Ajiep Padindang yang juga mantan anggota DPRD Sulsel empat periode, menyampaikan materi sosialisasi yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut dia, MPR RI terus mencari model sosialisasi Empat Pilar yang lebih efektif dan menyenangkan.
“Sosialisasi kali ini, saya memilih SPP Maupe Maros dengan model outbound. Selama ini, sosialisasi dilakukan di dalam ruangan dan sangat formal. Saya pilih model outbound agar sosialisasi dapat berlangsung lebih meriah dalam suasana gembira” katanya.
“Saya akan jadikan ini sebagai model sosialisasi dan akan saya presentasikan di MPR RI” lanjut anggota MPR RI yang juga dikenal sebagai budayawan Sulsel.
Hal lain yang disampaikan pada sosialisasi, Ajeip Anggota MPR RI di periode keduanya ini menyampaikan, Negara kita memiliki Pancasila sebagai Ideologi Negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara, harus terus disosialisasikan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, dia mengulas satu persatu materi Empat Pilar Kebangsaan tersebut. Setelah penyajian materi oleh Anggota MPR RI, acara dilanjutkan dengan diskusi kelompok dan permainan (games).
Peserta dibagi kedalam 4 kelompok yakni Kelompok Pancasila, Kelompok UUD NRI 1945, Kelompok NKRI, dan Kelompok Bhinneka Tunggal Ika. Peserta diberi waktu sekitar 15 menit untuk berdiskusi dan menyiapkan yel-yel kelompoknya masing-masing.
Ada beberapa permainan (games) yang dimainkan yaitu Lomba yel-yel, Games Lempar Bola Pancasila, Games Menyatu Dalam Lingkaran (Bhinneka Tunggal Ika), dan Games Bela Negara. Permainan (games) dipandu oleh instruktur Andi Putera Pratama, Jamal Andi, Andi Saputra, Alfian Abdullah, Hamzah Ali Ramli, dan Abd. Gaffar.
Permainan (games) diawali dengan lomba yel-yel masing-masing kelompok, selanjutnya dan seterusnya sampai semua games dimaikan. Semua games untuk membentuk ketangkasan, kecermatan, kekompakan, kebersamaan, kesadaran, menerima perbedaan, dan cinta tanah air. Setiap permainan diselingi dengan hukuman bagi yang gagal, penghargaan bagi yang berhasil, dan tanya berlangsung antar peserta maupun instruktur yang bertanya kepeserta.Untuk lomba yel-yel dimenangkan oleh Kelompok Bhinneka Tunggal Ika.
Setelah semua games dimainkan, peserta dan instruktur membaur menjadi satu membentuk lingkaran. dan peserta diminta menuliskan sifat-sifat buruk yang dimiliki disecarik kertas. Setelah selesai, kertas dikumpulkan untuk dibakar. Sebelum dibakar, instruktur menyampaikan bahwa semua kita memiliki sifat buruk. Karena itu diharapkan sifat-sifat buruk tersebut cukup sampai di sini dan jangan lagi dibawa pulang. Selanjutnya kertas dibakar sambil menyanyikan lagu nasional Syukur. Seketika suasana haru tercipta. Acara diakhiri dengan saling memaafkan dengan berjabat tangan. (rk)
