SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Mulawarman wartawan senior dan dikenal dekat dengan banyak petinggi Golkar di daerah ini, memberi saran ke Taufan Pawe Ketua DPD Golkar Sulsel untuk tidak memaksakan isterinya memimpin Golkar Parepare.
“Jika Pak Taufan tetap memaksakan Ibu Erna jadi Ketua Golkar Parepare, selain akan merusak kaderisasi dan demokrasi di tubuh Golkar Parepare, juga akan merusak jalan Taufan Pawe menuju Kursi Gubernur Sulsel,” kata Mulawarman berdalih.
Menurut Mulawarman, terlalu banyak kader terbaik Golkar Parepare akan terhambat jenjang karier politiknya di DPD Golkar Parepare. Karena seharusnya mereka atau sudah saatnya dia jadi Sekretaris DPD dan Ketua DPD, tetapi terhambat Sekretaris tetap Sekretaris, tidak bisa naik kelas jadi Ketua DPD, karena harus rela dan patuh kepada keinginan ketua sekarang yang mau mewariskan jabatannya ke isterinya yang karier politik di Golkar baru seumur jagung.
“Itu jelas tidak merusak kaderisasi dan demokrasi, tapi mematikan jalannya kaderisasi dan demokrasi di Golkar Parepare,” sambung Mulawarman seraya menyebut nama kader Golkar, Kaharuddin, Syamsul Latanro dan Taqyuddin Jabbar yang dikatakan Mulawarman sudah sangat layak, pantas dan tepat jadi Ketua Golkar Parepare, dibanding Erna Rasyid isteri Taufan Pawe.
Ketiga kader Golkar itu, lanjut Mulawarman lalu mengaku merasa dekat dengan ketiga kader Golkar tersebut, karena Mulawarman berkali-kali ketemu, ngobrol dan berdiskusi dengan tiga kader Golkar ini. “Saya yakin dan seyakinnya, meski mereka patuh, tetapi mereka pasti kecewa dengan pemaksaan yang dilakukan Taufan Pawe itu,” sambung Mulawarman.
Ditegaskan oleh Mulawarman, Kaharuddin, Syamsul dan Taqyuddin itu, kader murni Golkar yang patuh loyal pada partai, juga pasti sebagai kader Golkar punya mimpi memimpin dan membesarkan
Golkar Parepare.
Ditanya bahwa Taufan Pawe ingin isterinya menjadi Ketua Golkar Parepare agar jalannya menuju kursi 01 Sulsel aman, karena Parepare dibawah kendali isterinya yang ketua Golkar, dan isterinya tidak hanya jadi Ketua Golkar, tetapi juga akan jadi Walikota Parepare menggantikannya.
Dijawab Mulawarman, adalah jauh lebih baik Taufan Pawe pastikan dirinja bisa mengendalikan Golkar Bone, Luwu, Gowa dan Makassar yang DPT besar dibanding Parepare yang jumlah wajib pilihnya kurang dari 80 ribu orang itu.
“Sebab tanpa perlu isterinya jadi ketua, Golkar Parepare sudah dibawah kendali Taufan Pawe. Tetapi memaksakan isterinya jadi ketua, saya yakin Golkar Parepare jadi liar, tidak dibawah kendalinya, apalagi dibawah kendali isterinya. Ingat Erna Rasyid dapat suara berapa di Pileg yang lalu di Parepare. Itu karena banyaj orang Golkar kecewa sehingga tidak memilih Erna. Itu akan bisa terjadi di Pileg dan Pilgub nanti. Naaah jika orang Parepare saja tidak mau memilih Taufan Pawe, bagaimana dengan orang Bone, orang Gowa yang juga punya putra daerah yang jadi calon gubernur,” kata Mulawarman lagi.
Mulawarman lalu mengingatkan Taufan Pawe dan kader Golkar Parepare, bahwa segala sesuatu yang dipaksakan, hasilnya pasti megecewakan. Saatnya, kader Golkar Parepare tahu, satu-satunya kedaulatan mereka adalah suara. Karena suaranya, jangan diberikan begitu saja di Mubes untuk kepentingan ambisi seseorang ketua misalnya. Tetapi berikan kedaulatan itu untuk menentukan hidup matinya mereka sebagai kader, dan untuk kebesaran dan kejayaan Partai Golkar di Parepare.
“Golkar bukan barang yang bisa diwariskan seenak perut seseorang kepada anak cucu dan kerabatnya,” tandas Mulawarman. (hs)