Terapkan Protkes Covid-19, Lima Pejabat Kemenag Sulsel Dilantik

SOROTMAKASSAR -- Makassar

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, Drs. H. Khaeroni, M.Si melantik 5 pejabat administrator di lingkungan Kanwil Kemenag Sulsel dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang membatasi jumlah undangan dihadiri undagan, di Aula Kantor Kemenag Jalan Nuri Makassar, Rabu (14/6/2021).

Pejabat eselon III yang dilantik tersebut, satu diantara pejabat yang dilantik satu diantaranya untuk mengisi kekosongan jabatan pada Bimas Katolik Kanwil sedang empat lainnya. Mereka adalah H. Muhammad Tonang, S.Ag, MA, jabatan sebelumnya adalah Kakan Kemenag Kabupaten Maros.

Dirinya kemudian mendapat amanah sebagai Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Kabid Urais Bimsyar) Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. H. Rappe, M.Pd, diberi amanah sebagai Kabid Pendidikan Madrasah, meninggalkan jabatan lamanya sebagai Kabid Urais. H. Masykur, S.Ag, M.Pd, Kabid Penmad ini dirotasi untuk jabatan baru sebagai Kepala Kemenag Kab. Sinjai. H. Abd.Hafid M.Talla, M.AP, Kepala Kemenag Sinjai yang juga Ketua Forum Kakan Kemenag Sulsel ini mengantikan posisi H. Muhammad Tonang di Kabupaten Maros dan Drs.Palondongan, Putra asli Toraja ini mendapatkan promosi jabatan dari Penyelenggara Katolik Kantor Kemenag Tana Toraja menjadi Pembimas Katolik pada Kanwil Kemenag Sulsel

Kakanwil Kemenag Sulsel KH Khaeroni dalam sambutannya, mengatakan bahwa dalam Islam, ada 4 syrarat yang mesti dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu siddiq, amanah, tabliqh dan fathanah.

Siddik, kata Khaeroni yaitu jujur, dimana seorg pemimpin harus memegang teguh kejujuran. “Jujur bukan berarti polos. Bukan “ngablak” kata orang Jawa yang bicaranya polos tanpa tendeng aling-aling,” ungkapnya.

Seorang pemimpin lanjut Khaeroni, harus memiliki sifat tabligh, yakni harus komunikatif dan Informatif. “Pemimpin harus pandai mengkomunikasikan kepada masyarakat tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, harus pandai mengkoordinasikan kepada stake holder terkait. Tentu disini diperlukan strategi-strategi sesuai situasi dan kondisi yg dihadapi,” tambahnya.

Syarat terakhir urai Khaeroni, yaitu Fathanah, yakni seorang pemimpin harus cerdas membaca situasi dan kondisi yang dihadapi. “Kecerdaskan itu diperlukan untuk kepentingan personal, namun jauh lebih penting jika kecerdasan itu dimanfaatkan untuk kepentingan institusional”, tegasnya.

Mengakhiri sambutannya, Khaeroni berpesan bahwa mutasi dan promosi jabatan adalah hal yang biasa. “Kalau disuruh milih saya akan memilih di Jawa karena tempatnya yang lebih stragtegis. Namun karena saya tahu diri bahwa semua sudah diatur oleh Allah SWT sehingga saya tidak boleh menyesal,” tambahnya.
(Jurlan Em Saho'as)

Politik

Pendidikan

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN