SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Program ”Mantang ki ri Balla Peduli Covid-19 KONI Sulawesi Selatan” akan menyerahkan alat pelindung diri (APD) kepada tiga rumah sakit di Makassar. Pengadaan APD tersebut merupakan hasil urunan dana dari Pengurus KONI Sulawesi Selatan dalam waktu tidak cukup seminggu.
Juri Bicara KONI Sulsel M. Dahlan Abubakar, menjelaskan, penyerahan APD tersebut pada Selasa (21/04/2020) dilakukan Drs. H. Ambas Syam, MS, kepada RS Dadi dan Dr. H. Addien, M.Kes menyerahkan bantuan serupa kepada RS Tadjuddin Chalid di Daya. Sementara penyerahan APD kepada RS Labuang Baji akan dilakukan Mappinawang, SH pada Rabu (22/04/2020).
APD yang disiapkan tersebut meliputi masker N95 untuk para dokter dan tenaga medis yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 sebanyak 185 biji, APD dari jenis kain kedap air 150 biji, “handsanitizer” 15 liter, masker biasa untuk tenaga perawat yang bertugas di luar tempat rawat pasien Covid-19 sebanyak 10 boks (a 50 buah) dan “handscoun” (sarung tangan) karet 10 boks. APD tersebut dibagi kepada tiga rumah sakit tersebut.
Direktur RS Tadjuddin Chalid dr. I Gusti Lanan Suwartana Putra, MM, MARS yang menerima bantuan tersebut menyampaikan terima kasih kepada KONI Sulsel yang telah menyumbangkan bantuan APD tersebut.
Sekum KONI Sulsel Dr. H. Addien, M.Kes mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk amal Pengurus KONI Sulsel yang meskipun “mantang ki ri balla” (tinggal di rumah) tetap peduli terhadap pencegahan penyebaran Covid-19. Salah satu bentuk kepedulian itu dengan menghimpun dana untuk pengadaan APBD tersebut.
Sesuai imbauan pemerintah, imbuh Dahlan, sejak 24 Maret 2020, saat seluruh ruangan di kantor disemprot disinfektan, Pengurus KONI Sulsel juga memulai melaksanakan “bekerja dari rumah” (work form home) dan kantor pun ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan. Koordinasi kegiatan organisasi dilaksanakan dari rumah melalui media komunikasi yang ada.
“Meski pengurus “bekerja dari rumah”, namun dapat mengonsolidasikan pengumpulan dana untuk pengadaan APD guna membantu tim medis yang merupakan garda terdepan penanganan Covid-19 ini,” kunci mantan Kepala Humas Unhas tersebut. (*)
