SOROTMAKASSAR -- Makassar.
Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah akhirnya dipertemukan dengan wartawan senior Mulawarman untuk menyelesaikan secara kekeluargaan terkait kritikan-kritikan pedasnya yang banyak dilansir sejumlah media online di daerah ini.
Keterangan yang dihimpun media ini menyebutkan, pertemuan tertutup yang dilakukan Gubernur Sulsel dan Mulawarman itu berlangsung Kamis (23/05/2019) di salah satu ruangan bekas ruang humas di Kantor Gubernur Sulsel seusai acara pelantikan Sekprov Sulsel, Abdul Hayat Gani.
Mulawarman yang dihubungi media ini Minggu (26/05/2019) malam, membenarkan pertemuan dirinya dengan Gubernur Sulsel. Ia mengakui pertemuan itu atas inisiatif pengusaha senior HM Aksa Mahmud yang tidak menghendaki Sulsel gaduh.
Seperti diceritakan Mulawarman, meski pertemuan itu bersifat tertutup, namun banyak orang yang menyaksikannya, antara lain Dr Jayadi Nas, Sekprov Sulsel Abdul Hayat Gani, Benyamin, Devo (Humas Pemprov Sulsel) dan sejumlah staf Nurdin Abdullah.
Dalam pertemuan itu, Mulawarman dengan suara lantang meminta Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah agar menuntut Anggu dan Fery, dua pengusaha keturunan yang telah mengatas namakan Gubernur meminta 3 proyek infrastruktur jalan kepada Jumras saat menjabat Kepala Biro Pembangunan Pemprov Sulsel.
“Seharusnya Pak Gubernur mempidanakan Anggu dan Fery. Bukannya saya,” kata Mulawarman dengan nada tinggi kepada Gubernur saat menerimanya di Kantor Gubernur.
Pada pertemuan yang dimediasi oleh pemilik kelompok Bisnis Bosowa itu, Mulawarman yang diduga akan lemah lembut dan menyerah dimarahi oleh Nurdin Abdullah, ternyata bersikap diluar dugaan.
Dihadapan Gubernur, pengusaha HM Aksa Mahmud, Anggota DPR RI dari F-PDIP Hamka Haq, Kepala BNN, Sekprov yang baru dilantik dan Staf Ahli Gubernur Dr Jayadi Nas, Mulawarman berbicara lantang bahkan beberapa kali setengah berteriak.
Mulawarman yang diakui oleh Nurdin Abdullah adalah sealmamaternya di Unhas dan teman KKN sehingga sudah seperti saudara, menuntut Gubernur agar kasus Jumras diselesaikan baik-baik.
Karena hak dasar berupa harga diri Jumras telah diabaikan oleh Nurdin Abdullah dengan pemecatan tidak terhormat. Gubernur menuduh Jumras telah korupsi dengan menerima suap dari pengusaha. “Ki pakasiriki Jumras, Pak Gubernur,” ujar wartawan senior dan pengamat sosial politik ini.
Mulawarman juga menunjukkan kepada Gubernur 2 bukti kalau Anggu dan Fery telah datang ke kantor Jumras mengatas namakan Gubernur untuk meminta proyek, namun tidak diberikan oleh Jumras.
“Surat Anggu yang juga ditandatangani oleh Fery ke pak Gubernur ini. Juga bukti kalau pak Gubernur telah lama bersentuhan dengan Anggu dan Fery, karena di surat mereka mengaku sudah selama 10 tahun mengerjakan proyek di Bantaeng,” kata Mulawarman dengan nada tinggi.
Gubernur Nurdin Abdullah tidak mau kalah dan sedikit emosional bertanya apa bukti-bukti Mulawarman ?
“Kalau surat itu, saya yang minta Anggu mengirim surat ke saya, agar Jumras bisa saya tindaki dan saya telah memecatnya. Kalau rekaman, saya akan mengingatkan dua pengusaha itu yang tidak pernah ketemu dengan saya,” kata Nurdin Abdullah seraya menceritakan kepada Mulawarman soal sepak terjang Jumras selama menjadi Kadis PU dan Kepala Biro Pembangunan Pemprov Sulsel.
Belum selesai Nurdin Abdullah beceritera, Mulawarman langsung memotongnya dengan meminta Nurdin Abdullah selaku Gubernur Sulsel, tidak memanjakan dan memprioritaskan kontraktor keturunan tersebut. Karena itu akan semakin menjadikan predator proyek di Sulsel ini.
“Anak-anak muda keturunan, seperti Anggu, Fery, Robert, Amir Tiau dan lainnya, telah menjadi predator proyek di Pemkab dan Pemkot di seluruh Sulawesi Selatan,” ungkap Mulawarman mengingatkan Nurdin Abdullah.
Nurdin Abdullah kemudian sebagai saudara, meminta Mulawarman tidak mengkritinya secara terbuka, tetapi menyampaikannya langsung dengan menemuinya atau mengontaknya.
Mendengar permintaan Nurdin Abdullah, Aksa Mahmud yg beberapa kali memotong perdebatan Mulawarman dengan Nurdin Abdullah itu, menawarkan agar Mulawarman bergabung di tim Nurdin Abdullah.
“Mul sebaiknya bergabung dengan Dr Jayadi Nas dan Benyamin, membantu pak Gubernur,” kata Aksa Mahmud seraya menunjuk Dr Jayadi Nas dan Benyamin yang duduk tak jauh dari mereka.
Menjawab soal kritik, Mulawarman mengatakan kritiknya biasa saja. Sebaiknya dijawab saja, agar masyarakat tercerahkan, karena akhirnya tahu masalahnya.
Mulawarman mengaku, bahwa gubernur sebelumnya pun tidak lepas dari kritiknya. Dia lalu menunjuk kritiknya kepada pak Palaguna yg memberikan mobil dinas mewah merek Pajero kepada seluruh Bupati dan Walikota se-Sulawesi Selatan.
“Pak Aksa saya sering kritik, toh beliau tidak beliau tidak pernah marah. Malah beliau kepada koleganya, mengaku senang, karena ada saya yang selalu melihatnya dari sisi yang berbeda dari kebanyakan sahabat, teman dan kolega Pak Aksa,” ujar Mulawarman.
Soal masuk di tim Nurdin Abdullah, Mulawarman menolak dan memilih jadi tukang 'gonggong' saja di luar. Mantan wartawan Pedoman Rakyat ini, mengaku tidak bisa memuji-muji seseorang walau orang itu salah.
“Dr Jayadi Nas dan Benyamin setahu saya, seperti saya juga tidak bisa memuji-muji. Tetapi saya tidak tahu, mengapa Dr Jayadi Nas dan Bulenyamin tidak bisa melihat kesalahan-kesalahan pak Gubernur yang saya kritik itu,” kata Mul mengkritik keras Dr Jayadi Nas dan Benyamin.
Nurdin Abdullah kemudian memotong Mulawarman dengan mengatakan, dia memiliki banyak anggota tim yg lulusan luar negeri dipakainya, jadi bukan hanya Jayadi.
“Maaf pak Gubernur, Pemprov ini bukan perusahaan, sehingga harus ambil banyak orang swasta lulusan luar negeri membantu menjadi konsultan, staf ahli atau staf pak Gubernur,” saran Mulawarman seperti diceritakan kembali kepada media ini.
Mulawarman menambahkan, salah seorang dalam lingkaran dalam Nurdin Abdullah mengungkapkan, pertemuan Mulawarman dengan Nurdin Abdullah, dua orang yang sebenarnya bersahabat itu, didorong oleh isteri Nurdin Abdullah yang meminta bantuan putri HM Aksa Mahmud, agar meminta Aksa Mahmud yang dikenal dekat dengan Mulawarman untuk mempertemukan keduanya.
Terhadap pertemuan Gubernur dengan Mulawarman ini, Humas Pemprov Sulsel, Devo maupun staf Gubernur, Benyamin yang dihubungi untuk dikonfirmasikan media ini via pesan WhatsApp malam tadi, keduanya tak memberikan balasan tanggapan. (*)