Guru SD Joko Diduga Dibunuh Suami Sendiri

SOROTMAKASSAR -- Jeneponto.

Guru SD Kampung Joko, Nurlia Bulu, SPd warga Desa Bangkalaloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, diduga tewas karena dibunuh oleh suaminya sendiri pada Senin (19/11/2018) sekitar pukul 17.00 Wita di Bontoburungen, Kecamatan Tarowang.

Demikian diungkapkan salah seorang keluarga almarhum, Asbanti Dg Nyauru di rumah duka Kampung Joko, Selasa (20/11/2018).

Asbanti Dg Nyauru kemudian menceritakan kronologis pembunuhan yang diawali ketika Nurlia Bulu dijemput oleh suaminya, Arifin Rola (AR), guru SMPN 1 Turatea yang juga Dosen di perguruan tinggi YAPTI Jeneponto.

Nurlia dijemput AR di rumah tantenya, Sitti Halimah di Kampung Joko sekitar pukul 11.00 wita dengan alasan mau diajak ke Makassar. Ketika AR datang menjemput, Nurlia tidak ada di rumah tantenya karena masih mengajar di sekolah.

Tidak lama kemudian, Sitti Halimah memberi tahu Nurlia jika suaminya ada di rumah menunggu. Nurlia pun menemui suaminya. Dan sebelum mereka berdua berangkat, Nurlia sempat membuatkan kopi dan makanan.

Selesai makan dan minum kopi, Nurlia dan AR pergi berboncengan dengan tujuan ke Makassar.
Sitti Halimah sempat berpesan hati-hati dijalan, jangan ngebut karena padat kendaraan di jalan.

Sekitar pukul 15.15 Wita, Sitti Halimah mendapat telpon dari salah seorang petugas PuskesmaS Togo-Togo, Kecamatan Bantang, Kabupaten Jeneponto, menyampaikan kabar jika Nurlia Bulu ada di puskesmas dirawat dengan dalih kecelakaan.

Saat itu juga sejumlah keluarga menuju Puskesmas Batang, dan selanjutnya Nursiat dirujuk ke Rumah Sakit Lanto Dg Paseang Bontosunggu. Namun di rumah sakit, nyawa Nurlia tidak tertolong lagi.

Anehnya, jika dilihat luka di tubuh Nurlia, tidak ada tanda-tanda kecelakaan lalu lintas karena lukanya hanya sekitar kepala saja dan tubuh bagian bawah tidak ada yang luka.

Meski begitu, ujar Asbanti, biar bagaimana pun, AR harus bertanggungjawab karena dia yang menjemput Nurlia hingga menghembuskan nafas terakhirnya.

Herannya lagi, sampai jenazah Nurlia dikebumikan, AR tidak muncul-muncul. Keanehan inilah yang membuat pihak keluarga menduga Nurlia meninggal karena dianiaya atau dibunuh oleh suaminya sendiri.

"Tidak ada kecurigaan lain. Keluarga kami tidak bisa memastikannya. Persoalan ini telah dilaporkan ke Polres Jeneponto untuk ditindaklanjuti", pungkasnya. (rizal)