Gubernur Sulsel dan Menteri Pertanian Hadiri Ritual Mattompang Arajang

SOROTMAKASSAR -- Bone.

Kabupaten Bone dikenal baik sebagai daerah yang menyimpan keunikan dan kegiatan kebudayaan tersendiri. Termasuk penyucian benda pusaka adat Kerajaan Bone dalam ritual Mattompang Arajang.

Pusaka-pusaka ini disimpan dengan sangat baik dalam museum khusus Arajang, yang hanya sekali setahun bisa kembali dibuka. Setiap tahunnya dilaksanakan pada HUT Kabupaten Bone.

Pada Sabtu, 6 April 2019 kembali dilaksanakan dan dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah dan Istri, Liestiaty F Nurdin. Dua hari sebelumnya telah dilakukan prosesi pra Mattompang Arajang.

Pada puncak pelaksanaan HUT Bone, Mattompang Arajang diawali di Rumah Jabatan Bupati. Selain Gubernur, juga hadir Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Ketua DPRD Sulsel HM Roem dan mantan Penjabat Bupati Bone Andi Bakti Haruni dan sejumlah bupati/wali kota dari berbagai daerah serta raja-raja se-Nusantara.

Gubernur Sulsel dan Menteri Pertanian Hadiri Ritual Mattompang Arajang

Kemudian para Bissu dari Arajang melapor untuk persiapan menuju ke Lapangan Upacara di Lapangan Merdeka, Bone. Para bissu membawa benda pusaka kerajaan melapor kepada Bupati Bone, Andi Fashar Padjalangi untuk menuju ke panggung penghormatan.

"Para Bissu melakukan ritual merawat benda pusaka kerajaan, datang selaku Mappaota (meminta izin raja atau pimpinan) di depan Bupati Bone, yang dipersaksikan bagaimana di masa lampau, melapor bahwa persiapan Mattompang telah dimulai, melapor kepada menteri, gubernur dan bupati," kata Budayawan Bone, Andi Muhammad Yusan La Tenri Tappu menjelaskan prosesi adat.

Dari rumah jabatan bersama-sama berjalan kaki menuju ke panggung penghormatan.

BERITA TERKAIT :

Gubernur Ajak Bupati Bone Perkuat Sinergitas 

Rp 264 Miliar Jadi Kado HUT Bone ke-689 

Bupati Bone, Andi F. Padjalangi mengatakan ini adalah ritual adat ini sebagai bentuk penghargaan kepada Raja Bone terdahulu.

"Ini merupakan bentuk penghargaan kami pada leluhur atas kebesaran yang telah diraih dan kebijaksanaan yang diwariskan," sebut Andi Fashar Padlangi.

Sementara itu, Gubernur Sulsel menyampaikan, peringatan hari jadi harus dirayakan dengan rasa syukur dan bahagia.

"Peringatan hari jadi dalam perpektif budaya, sebagai peristiwa penting yang menandai awal perjalanan kehidupan dan karenanya peringatan hari jadi ini patut dirayakan dengan rasa syukur dan bahagia," ujarnya.

Pada kesempatan ini Gubernur Sulsel menyerahkan sertifikat Mattompang Arajang sebagai warisan budaya tak benda.

Adapun benda-benda yang dimurnikan atau disucikan yakni Sembangeng Pulaweng (selempang emas), rantai besar 63 buah emas dengan panjang 1,77 m berat 5 kg dengan 2 medali emas. Ini merupakan warisan kerajaan Bone.

Benda pusaka lainnya adalah Keris La Makkawa merupakan pusaka Raja Bone ke-15 La Tenritata Arung Palakka. Pada zamannya pusaka ini dipergunakan Arung Palakka dan pusaka ini digunakan dalam pertempuran melawan musuh kerajaan. Dan Lasalaga sebuah tombak berhias emas, tombak ini merupakan simbol Kerajaan Bone. (*)