SOROTMAKASSAR -- Luwu Timur.
Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat (Gemara) pada Jumat (08/03/2019) pagi tadi sejak pukul 06.00 Wita menggelar aksi tutup jalan di pertigaan Enggano Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, dengan menghadang kendaraan-kendaraan milik perusahaan PT Vale Indonesia (PT VI) maupun rekanan kontraktor yang hendak menuju ke tempat kerjanya.
Akibat aksi unjuk rasa itu sejumlah karyawan PT VI dan rekanannya tertahan di lokasi penutupan jalan. Bahkan kegiatan distribusi logistik dan pengiriman nikel ke pelabuhan Balantang terhambat.
Pendemo menuntut komitmen perusahaan terhadap kesepakatan Tiga Pilar (Perusahaan, Masyarakat, dan Pemerintah) yang dituangkan dalam 14 poin kesepakatan.
Empat poin dari 14 kesepakatan dituliskan dalam selebaran yang disebarkan di lokasi demo. Yakni mendesak PT VI merealisasikan konpensasi tanah tenggelam di 5 desa pesisir Danau Towuti.
Kemudian segera menyelesaikan pemerataan distribusi air bersih pada setiap desa di Kecamatan Towuti. Juga melakukan pemberdayaan masyarakat terhadap penerimaan tenaga kerja di PT VI.
Dan juga segera merealisasikan program konpensasi perkebunan masyarakat di wilayah konsesi PT VI, terutama di lokasi Pinang Hill yang merupakan hutan HPL.
"Sebelum aksi turun ke jalan, pihak perusahaan telah berupaya melakukan mediasi untuk duduk bersama membahas 4 tuntutan tersebut, namun upaya ini tidak mendapatkan titik temu," ungkap Takiuddin, salah satu Ketua LSM di Kecamatan Towuti.
Menurut salah seorang karyawan di lokasi demo, aksi seperti ini sudah berkali-kali terjadi, di tempat yang sama dan tuntutan yang sama.
"Kami karyawan kontraktor yang paling dirugikan. Tidak masuk kerja berarti 'no pay' alias tidak menerima gaji," tuturnya dengan nada kecewa.
"Seharusnya pihak perusahaan lebih proaktif untuk menyelesaikan kesepakatan 14 poin tersebut. Karena itu selalu menjadi alasan masyarakat untuk turun melakukan aksi tutup jalan," tegasnya.
Aksi demo berakhir sekitar pukul 09.15 Wita, setelah Kepala Pemerintahan Kecamatan Towuti, Alimuddin Nasir berupaya memediasi pihak perusahaan dan pendemo di aula kantor Kecamat Towuti. Mediasi berjalan alot, dan hingga berita ini dipublish belum diketahui hasilnya. (jab)