IP3A Pertanyakan Perbaikan Tanggul Sungai Lama Bendungan Kampili

SOROTMAKASSAR -- Gowa. Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Daerah Irigasi Kampili Kabupaten Gowa, Muhammad Jamil menghadirkan 3 pembicara dari Dinas Pertanian, Sugeng Priyatno Gowa dan Dinas PUPR Gowa serta Komisi 3 Anggota DPRD Gowa.

Selain itu juga mengundang sejumlah tokoh masyarakat dan masyarakat petani, guna membahas sehubungan dengan kerusakan tanggul sungai lama Bendungan Kampili (Tanggul sebelah kanan sungai Je’neberang Bendung Kampili) yang berdampak tidak mengalirnya air sungai masuk di Bendung Kampili.

Maka sangat mengkhawatirkan kegagalan panen padi Musim Tanam dan dipastikan kegagalan pada gaduh 1 dan 2 untuk daerah irigasi Kampili, bertempat di aula Kantor Dinas PUPR lt 2, Selasa ( 26/02/2019).

Seluruh konsep dan usulan yang hadir di kegiatan tersebut dihimpun dan disampaikan dengan bijak secara langsung dalam pertemuan oleh ketua IP3A.

Termasuk yang disampaikan anggota dewan, Ramli Rewa, jika semua kegiatan itu harus terpenuhi dan rampung sekaligus di publikasikan, jangan hanya sampai disini, tapi harus di lakukan turun ke lokasi dan menghadirkan beberapa Insan Pers dan seluruh undangan juga sangat mendukung.

“Setelah mendengar program dari Dinas pertanian dan Dinas PUPR dan usulan dari DPRD juga dari para kelompok Tani, kini kita menunggu kepastian dari Balai Pompengan Jeneberang, di karenakan ini darurat," katanya.

"Bayangkan untuk pertanaman, terancam gagal tanam pasalnya di daerah irigasi Kampili sudah diatas rata rata selagi sangat membutuhkan air 10.500,045 hektar, dan daerah Kampili ini jantungnya pertanian Gowa,” jelas Jamil.

Jamil juga mengatakan Ini kewenangan dan tanggung jawab sepenuhnya Balai Pompengan tidak mungkin Pemda Gowa dan Provinsi yang kerjakan dan ini terkait persoalan umat. "Jadi persoalannya kapan dikerjakan.
Tapi kapan,” tanya Ketua IP3A itu.

Pihak PUPR Gowa juga kecewa dikarenakan tidak hadir perwakilan dari Balai Pompengan Sungai Je’neberang. (alfian)