SOROTMAKASSAR -- Selayar.
Ribuan warga Pulau Tarupa, Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar kini mengalami krisis air bersih berkepanjangan untuk kebutuhan konsumsi dan MCK.
Krisis air bersih ini bukan karena faktor musim kemarau, namun memang di desa ini tidak ada sumber air tawar.
Pernah mendapat bantuan penyulingan namun tidak bertahan lama. Dan hingga saat ini krisis air tawar bagi ribuan warga Pulau Tarupa adalah derita berkepanjangan.
Untuk mendapatkan air bersih kebutuhan mandi cuci dan kakus, warga harus mencari air di lubang'lubang bekas galian pasir di sebelah selatan pulau ini. Selain itu, warga mengakali dengan menampung air hujan di saat musim hujan dengan tandon dan jerigen serta peralatan seadanya.
Warga akan semakin merasakan penderitaan karena air tawar saat musim kemarau dan mereka harus mengeluarkan uang membeli air tawar yang dibawa pedagang ke pulau ini seharga 30 hingga 35 ribu per jerigen 25 liter.
Warga yang mampu, masih bisa mencari jalan keluar dengan membeli air tawar, namun bagi warga miskin, hal ini tidak berlaku. Kadang mereka harus mengkonsumsi air hujan dan air payau dari galian yang sudah jelas tidak sehat dan kotor.
Kondisi ini sudah terjadi selama puluhan tahun dan belum ada satupun program pemerintah yang menyentuh meringankan penderitaan warga Pulau Tarupa dalam hal pemenuhan kebutuhan air bersih.
Memang ada warga yang berupaya menggali sumur, namun air yang muncul adalah air asin, paling banter payau dan tidak layak konsumsi.
Suara sumbang salah seorang tokoh warga Pulau Tarupa yang meminta perhatian atas hal ini adalah "Semua hanya berjanji Pak, mulai Pileg, Pilkada, Pilgub, dan Pilpres saat menjelang pemilihan pasti ada yang datang mengumbar janji, dan kalau sudah selesai tidak ada lagi muncul untuk membuktikan janji mereka". (tim/uh)