SOROTMAKASSAR -- Buton.
Pertemuan dan silahturahim sekaligus doa bersama yang digagas oleh Danrem 143 Halu Oleo, Kolonel Inf Yustinus bersama perwakilan tokoh Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo berlangsung di kantor Desa Kuraa, Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton, Minggu (09/06/2019).

Danrem menjelaskan, TNI menyikapi permasalahan ini dengan posisi netral dan tidak membantu salah satu pihak. "Mari kita hilangkan rasa dendam, bila masih ada perasaan amarah tentunya membuat hidup kita tidak tenteram, ujarnya.
"Permusuhan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain bahkan dapat mencoreng nama baik desa, dampak konflik juga berakibat hidup menjadi tidak tenang, bahkan roda perekonomian terganggu dan rasa takut selalu menghantui," sambungnya.
Danrem juga mengimbau kepada para pihak terkait seperti kepala desa, para tokoh masyarakat, tokoh pemuda untuk kroscek terhadap berita atau informasi yang diperoleh serta harus mengetahui kondisi warganya.
"Sebagai umat beragama, mari mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai makhluk ciptaanNya harus bisa saling memaafkan, saling bergandengan tangan, saling berkunjung untuk bersilaturrahmi agar terhindar dari konfilk yang berkepanjangan," ucap Kolonel Yustinus.
Implementasikan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari, sehingga dapat hidup berdampingan dengan harmonis," lanjut Danrem.
Lebih lanjut Danrem menjelaskan, kedepannya akan menempatkan masing-masing 1 (satu) Babinsa, baik untuk Desa Gunung Jaya maupun Desa Sampuabalo.
Pemerintah Kabupaten Buton melalui Camat Siontapina, Larahadi menyampaikan, sangat mengapresiasi langkah-langkah Danrem dalam menangani konflik maupun pasca konflik, yang mengajak kedua belah pihak dari warga desa yang berseteru untuk menghilangkan rasa ego masing masing dan mengajak masyarakat untuk bisa menerima dan menghargai niat tulus Danrem dalam upaya penanganan guna mewujudkan kedamaian.
"Mari kita dukung bersama, merajut kembali kebersamaan, saling komunikasi dan bersilahturahim," tutup Camat. (ht)