Perayaan Imlek, Willianto Tanta Menerima Ratusan Tamu Relasi

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Ratusan orang mendatangi halaman rumahnya, Willianto Tanta juga menyambut para tamu dengan ucapan "Selamat tahun baru Imlek".

Hal itu disampaikan saat ditemui di kediaman pribadinya, Jl Andi Djemma, Makassar, Sabtu (25/1/2020). Tamu yang memadati rumah Willianto Tanta ada berasal dari relasinya, dan masyarakat sekitar.

Bahkan, sejumlah pejabat, di antaranya Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah datang bertamu dalam rangka memberikan ucapan selamat atas perayaan Imlek 2020. Begitu pun Kapolrestabes Makassar, Kombes Yudhiawan Wibisono.

Sebelumnya, sejumlah wartawan dari berbagai media, baik cetak maupun online para pimpinan BNI. Perayaan Imlek di kediaman Willianto turut menghadirkan ratusan anak yatim piatu.

Tampak pula Andre Prasetyo Tanta (APT), putra Willianto selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel 2019-2024 mendampingi ayahnya, menerima tamu.

Hal serupa juga berlangsung di kediaman Thiauwdy Wikarso di Jl Pelita VI, Franky Alie di Jl Bontolempangan, dan Andre Haryono di Jl Sultan Hasanuddin.

Perayaan Imlek tentunya menjadi sebuah kebahagian yang dirasakan seluruh warga keturunan Tionghoa, terkhusus anak-anak keturunan Tionghoa.

Salah seorang warga keturunan Tionghoa, Hendrik Horas menerangkan, Imlek dirayakan dengan suka cita dengan keluarga sehingga banyak warga keturunan Tionghoa yang sengaja pulang kampung untuk dapat merayakan Imlek bersama-sama keluarga.

“Saling bersilahturahmi yang mana setahun sekali bisa berkumpul bersama. Kalau hari biasakan mereka sibuk dan hari ini saling mengunjungi. Yang tua memberikan angpao kepada yang muda, agar tahun 2020 ini dapat sukses dan yang belum menikah semoga dapat jodoh,” terangnya.

Hendrik berharap di tahun shio tikus logam ini seluruh warga Kota Makassar mendapatkan rezeki berlimpah dan kehidupan yang lebih baik.

“Angpao juga menjadi cara untuk mengajarkan bersyukur dan menabung ke anak-anak. Semoga perekonimian Makassar ini lebih bagus lagi supaya masyarakat Kota Makassar sejahtera," tambahnya.

Perayaan malam tahun baru Imlek di Makassar lebih sederhana dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, beragam acara digelar seperti pertunjukan budaya di kawasan Pecinan Jl Sulawesi, namun tahun ini terlihat sepi.

Kawasan itu hanya dipercantik dengan lampion berwarna warni. Hingga pukul 22.00 Wita, tidak ada hiburan apapun. Padahal biasanya, suasana Pecinan sudah mulai ramai sejak sore hari. Tidak hanya warga Tionghoa, masyarakat umum juga berkumpul di lorong-lorong jalan ingin menyaksikan pertunjukan budaya yang ditampilkan.

Selain itu, suasana di Klenteng Ibu Agung, Jalan Sulawesi juga terlihat sepi. Tidak ada hiruk pikuk kegembiraan. Padahal panitia di Klenteng itu menyuguhkan sajian atraksi yang mengkolaborasikan budaya lokal dan budaya Tionghoa seperti permainan marraga atau permainan yang memperlihatkan ketangkasan pemainnya memainkan bola takraw, seni tanjidor dan aksi barongsai.

Seksi biro kerohanian Klenteng Ibu Agung, Pandita Madya Hemajayo, saat ditemui mengatakan, di perayaan Imlek tahun-tahun sebelumnya, semua dewa dikeluarkan untuk diarak. Tahun ini, tradisi itu tidak ada. (*)