SOROTMAKASSAR -- Makassar. Tidak sampai 10 jam lamanya, Afandi alias Fandi (19) tersangka pelaku penikaman atas diri Riska Ananda Amelia (23) di salah satu kamar Hotel Asia pada Selasa (20/11/2018), berhasil diringkus aparat kepolisian di kediamannya Jln Sungai Walanae No.25, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Rabu (21/11/2018) dinihari sekitar pukul 02.00 Wita.
Penangkapan Afandi yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang bentor, dilakukan oleh tim gabungan Resmob Polsek Panakukkang, Jatanras Polrestabes Makassar dan Timsus Polda Sulsel. Proses penangkapan sempat mengundang perhatian warga dan membuat orang tua Afandi histeris. Apalagi orang tuanya dikenal sebagai Ketua ORT di lingkungan rumahnya.
Ketika diinterogasi petugas, Afandi mengaku telah menikam Riska sebanyak 8 kali dan dirinya langsung kabur ke rumahnya. Afandi nekad menikam karena korban memaki-maki dirinya saat hanya membayar sebagian uang transaksi bookingan melakukan hubungan badan lantaran kecewa dengan pelayanan yang diberikan Riska tidak sesuai perjanjian awal.
Usai menginterogasi Afandi, petugas langsung melakukan pengembangan untuk mencari HP milik korban yang diambilnya. Namun pelaku berusaha kabur dengan mendorong petugas, sehingga polisi memberikan tembakan peringatan sebanyak 3 kali ke udara.
Karena tidak diindahkan, petugas akhirnya melayangkan timah panas mengenai betis sebelah kanan, lalu membawa Afandi ke RS Bhayangkara guna mendapatkan perawatan medis.
Bersimbah Darah
Seperti diberitakan sebelumnya, Riska yang berstatus mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Makassar ditemukan bersimbah darah di dalam kamar hotel 222 di lantai 2 Hotel Asia Jln Pengayoman, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar pada Selasa (20/11/2018) sore sekitar pukul 16.15 Wita.
Mahasiswi kelahiran Ujung Pandang 13 Oktober 1995 dan beralamat Jln Hati Rela, Kecamatan Mariso, Kota Makassar ini pertama kali ditemukan oleh karyawan Hotel Asia, Febrianto Siswa Usman yang sebelumnya mendengar teriakan minta tolong dari kamar 222.
Setelah menemukan Riska yang sudah bermandikan darah, Febrianto berusaha mengejar pelaku yang mengenakan kemeja kotak-kotak warna hijau putih, namun tak berhasil karena pelaku sudah melarikan diri.
Petugas Polsek Panakukkang yang tiba di tempat kejadian perkara (TKP) langsung mengamankan lokasi dengan memasang police line, dan juga membawa korban ke RS Grestelina untuk mendapatkan perawatan medis. (ht)