Luwu Utara Sepakati Komitmen Pembangunan Rendah Karbon

SOROTMAKASSAR -- Luwu Utara.

Kabupaten Luwu Utara turut serta mendorong pembangunan rendah karbon. Hal itu menyusul Penandatangan Komitmen Bersama Antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam mendorong pembangunan rendah karbon di Sulawesi Selatan.

Pernyataan komitmen bersama dilakukan langsung oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Wakil Bupati Luwu Utara, Muhammad Thahar Rum diikuti kepala daerah dari Kabupaten/Kota lainnya, di sela kegiatan Musrenbang RKPD yang berlangsung di Ballroom Hotel Claro Makassar, Kamis (11/04/2019).

Sebelumnya, komitmen bersama tersebut merupakan tindaklanjut dari kerjasama (MoU) terkait pembangunan rendah karbon antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, yang ditandatangani oleh Gubernur Sulsel dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Bambang Brodjonegoro, di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel, Februari lalu.

Ditemui usai penyelenggaraan Musrenbang, Kepala Bappeda Sulsel, Jufri Rahman selaku Leading Sector program tersebut mengatakan jika rendah karbon merupakan isu dunia yang ramai diperbincangkan saat ini. Oleh karena itu, Sulsel menjadi daerah pertama di Indonesia yang menyepakati perjanjian pembangunan rendah karbon.

Terlebih persoalan hutan, dimana sejumlah bencana yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, disebabkan oleh banyaknya wilayah konservasi yang alih fungsi.

"Pembangunan itu bukan hanya untuk generasi saat ini tapi juga untuk generasi penerus. Maka dari itu dibutuhkan keterlibatan seluruh pemerintah, untuk mewujudkan pembangunan rendah karbon," ungkapnya.

Sementara itu Wakil Bupati Luwu Utara, Muhammad Thahar Rum sangat mendukung upaya pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan namun tetap memperhatikan aspek lingkungan. Apalagi Luwu Utara merupakan salah satu daerah yang masuk dalam kawasan konservasi.

"Program ini sangat sesuai dengan kondisi wilayah Kabupaten Luwu Utara. Dan tentu apa yang telah disepakati harus dijalankan dan yang terpenting komitmen," ungkap Thahar. (yustus/ri)