Bincang-bincang Ahmad Jaya Baramuli di Sabtu Sore

Oleh. Rachim Kallo

SAAT persiapan gladi resik (GR) pelantikan dan pengurusan DPW Partai Berkarya Provinsi Sulawesi Selatan awak media bertemu Ahmad Jaya Baramuli (Ketum DPW Partai Beringin Sulsel), di lantai 15 Novotel Hotel Makassar, Sabtu (09/01/2021).

Sambil menunggu persiapan, berkesempatan satu meja ngobrol dan berbincang-bincang perihal Partai berkarya di bawah kepemimpinannya periode 2020 – 2025. Hal pertama soal seperti apa sumber daya manusia (SDM) dalam manajemen kepengurusuannya.

Ahmad Jaya Baramuli terlihat santai dengan kemeja abu dipadukan topi di kepalanya, menjawab, dia ingin di kepengurusan ke depan semua sumber daya manusia (SDM) harus kerja optimal sesuai poksi tugasnya.

Partai Berkarya adalah organisasi, seperti halnya perusahaan. Organisasi kepartaian ini harus punya struktur yang jelas, agar ada pengendalian organisasi, khususnya pengurus maupun anggotanya, sehingga mereka merasa memiliki partai ini.

"Saya tidak mengingingkan istilah suka-tidak suka. Kita berikan kesempatan teman-teman yang mau bekerja, jangan jadikan dia (teman) 'penonton'. Sangat bebahaya dalam organisasi kepartaian, mereka akan minder karena tidak di fungsikan bahkan bisa bersikap apatis – merasa tidak memiliki partai kita. Saya sangat berharap, agar pengurus tidak meremehkan ini karena kekuatiran kita bisa menjadi bibit-bibit persoalan dan tentunya bisa menimbulkan masalah besar ke depannya,".

Sejenak perbicangan terhenti, kami yang ada di satu meja itu, menenguk kopi hitam yang tersaji di hadapan masing-masing. Saya yakin, sambung Ahmad Jaya, jika SDM berfungsi semuanya maka otomatis setiap DPD maupun di bawahnya, tidak selalu melihat Ketua itu adalah satu-satunya orang sebagai pengambil keputusan. Contohnya seperti Bappilu, wakil ketua berbicara dan memutuskan. Tapi tetap ada koordinasi.

Sekalipun pelantikan besok harinya, Minggu (10/01/2021), Ketum DPW Partai Beringin Karya (Berkarya) sudah punya agenda untuk DPD Kabupaten/Kota bersoal pelantikan di 24 Kabupaten/kota se Sulawesi Selatan. Menurut Ahmad Jaya, pelantikan DPD akan kita laksanakan secara rod show (ke daerah masing-masing) setelah vaksinasi covid-19..

"Insya Allah berkisar bulan april, pengurus DPW akan turun ke DPD Kabupaten/Kota, agar bisa lebih mengenal daerah maupun kultur (budaya) daerah setempat".

Apakah partai berkarya terbuka untuk masyarakat umum. Mendengar pertanyaan itu, Ahmad Jaya langsung merespons, kepengurusan saya sebagai Ketua DPW, “welcome”, katanya. Bahkan dirinya suka orang-orang yang potensial, apalagi kalau ada ide-ide, dan saya mau mendengar itu, bisa jadi ide mereka bagus dan belum tentu ide kami yang bagus. Olehnya, kita harus melihat dari berbagai sisi. Dengan sistem manajemen yang bagus, tentu kita bisa mengambil keputusan yang tepat. Terus terang, kadangkala ide yang dianggap buruk, justru menjadi ide yang bagus. Sebagai contoh, sewaktu saya Ketua DPD Kab. Pinrang, acapkali ada anggota ide-idenya dianggap “lucu”, oleh teman yang lain. Konyolnya, dijadikan bahan kelakar pun meremehkan ide tersebut. Saat seperti itu, kadang membuat saya marah. Saya katakan ide mereka yang anda anggap candaan belum tentu tidak bagus. Alhasil, ternyata ide itu bagus dan saya menjalankan didalam implementasi kegiatan.

Waktu menunjukkan pukul, 16.25 wita, kami masih berbincang dengan santai, hingga pertanyaan soal program untuk tahun 2023 dan 2024 mendatang, Menghela nafas sejenak, lalu Ahmad Jaya, menurutnya ini tantangan berat buat saya pribadi. Kita tahu partai-partai yang ada sudah besar. Sementara Partai berkarya sendiri, seperti diketahui di Sulawesi Selatan hanya 10 orang kader yang duduk di legislatif. Di DPRD Sulsel dan DPR RI sama sekali tidak ada. Apalagi banyak partai-partai baru yang nota bene pecahan dari partai lama yang punya pengalaman. Tapi saya yakin kalau ini kita jalankan dengan persatuan dan kesatuan dan orang-orang partai kesemuanya berfungsi menjalankan tugas masing-masing, Insya Allah kita akan capai. Contoh di Kabupaten Pinrang pada pemilihan lalu. Disana kita mulai dari tidak ada kader yang duduk DPRD, tapi coba lihat sekarang, Alhamdulillah di Pinrang dapat 4 kursi dan menduduki wakil ketua DPRD. Jadi saya harapkan DPW Sulawesi Selatan bisa kita capai seperti itu. Saya pikir semua tergantung dari top leadernya.yang harus menjadi panutan untuk anggotanya dibawah.

Di akhir bincang, terselip harapan dari Sang Ketum DPW Partai Berkarya Sulsel, saya terus terang bersemangat saat diberikan mandat, adanya kepercayaan, amanah menjadi Ketua DPW Sulsel. Saya orangnya senang membuat suatu target dan saya tahu ke depan riak-riak itu akan ada. Riak-riak (orangnya) yang nantinya akan merusak partai, hal yang tidak saya sukai. Karena akan menjadi pengahmbat partai ke depannya. Partai Berkarya nantinya, Insya Allah setiap kabupaten secara keseluruhan 48 orang anggota yang diharapkan mendapatkan kursi di legislatif. Artinya setiap kabupaten miniml 2 kader yang duduk. Untuk provinsi saya harapkan minimal 5 orang kader, mudah-mudahan itu bisa tercapai, yang penting kita perbaiki sistem rekrutmen. Kita tidak sekadar suka atau tidak suka tapi harus melihat potensi calon.

“Sesunggunya yang kita cari itu adalah suara, bukan duitnya, tapi pribadi orangnya,” kata Ahmad Jaya Barmuli menutup perbicangan saat matahari di ufuk barat kian menembaga membiaskan cahayanya.

Terimakasih Pak Ketua, “selamat atas pelatikannya”. (*)