Lokakarya Kurikulum KKNI Prodi Sipil UMI : Lahirkan Sarjana Unggul dan Berkompeten

SOROTMAKASSAR -- Makassar

Menjalani profesi sebagai tenaga teknik sipil di masa mendatang, memiliki tantangan tersendiri. Dimana, setiap individunya, harus mampu mengakomodir berbagai kebutuhan khususnya yang terkait dengan isu globalisasi. Selain itu, juga harus menguasai teknologi serta kemampuan yang kompleks dan berkelanjutan, guna menghadapi berbagai permasalahan.

Hal itu diungkapkan Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, DR.Ir. Andi Alifuddin, ST,MT, dalam sambutannya pada kegiatan Lokakarya Pengembangan Kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Prodi Teknik Sipil FT-UMI, yang bertempat Hotel Swiss Bell Inn, Panakukang Makassar, Rabu (30/01/2018).

Suasana kegiatan Lokakarya kurikulum berbasis KKNI Prodi Teknik Sipil FT-UMI Makassar

Lebih lanjut dikatakan, perumusan kurikulum berbasis KKNI, diharapkan mampu menghasilkan atau membentuk lulusan dengan kemampuan teknik dan manajerial di bidang konstruksi yang mumpuni, baik itu di perencanaan, perancangan, pelaksana, serta pengawsan dalam setiap pembangunan.

"Untuk itu, kami dari Prodi Teknik Sipil, berupaya untuk menunjukkan penonjolan dengan penekànan pada kemampuan lulusan yang memiliki kompentensi memadai. Mulai dari penguasaan ilmu dasar dan ilmi rekàyasa engineering, termasuk profesionalisme di bidang teknik sipil," terangnya.

Jadi intinya, kata Alif, Prodi Teknik Sipil UMI berupaya untuk melahirkan sarjana yang unggul dan berkompeten dibidangnya, dengan kualifikasi tenaga ahli.

Dekan FT-UMI, Ir. H.Mukhtar Thahir Syarkawi, MT, memberikan cendera mata pemateri dalam kegiatan lokakarya kurikulum berbasis KKNI Teknik Sipil FT-UMI

Di tempat yang sama, Dekan FT-UMI, Ir. H.Mukhtar Thahir Syarkawi, MT, dalam sambutannya menekankan beberapa hal, diantaranya, perubahan model pembelajaran, guna pencapaian mutu belajar yang baik (learning outcomes). Dimana, dalam kerangka KKNI, akan bergeser dari teaching centered learning (TCL) menjadi student centered learning (SCL) sebagai model pembalajaran mandiri.

Selanjutnya, kata Mukhtar, berupaya mendorong dosen untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan riset dan publikasi jurnal, khususnya bagi dosen yang bergelar doktor.

"Ini bertujuan untuk percepatan pengukuhan sebagai guru besar, guna mendukung dan peningkatan akreditasi program studi," tegasnya.

Diungkapkan lanjut, harus pula mendorong program studi untuk melakukan re-akriditasi, serta impelementasi kurikulum berbasis KKNI tersebut, diharapkan mampu menghasikan lulusan dengan masa studi maksimal 4 (empat) tahun.

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Rektor I UMI, DR.Ir. H.Hanafi Ashad, MT, dosen dalam lingkup Prodi Teknik Sipil UMI, Alumni dan mahasiswa Teknik Sipil UMI. Selani itu, turut hadir pula perwakilan dari beberapa asiosiasi profesi, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Privinsi Sulsel, serta stakeholder dari PT. Yodya Karya. (zl)