SOROTMAKASSAR -- Gowa.
Sebuah jembatan yang berada tak jauh di belakang Polsek Manuju Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju, roboh sehingga tidak bisa dilalui. Jembatan roboh itu terjadi akibat arus sungai dari Bendungan Bili-Bili cukup deras.
Jembatan roboh dan putus itu, menghubungkan Desa Bili-bili dengan Kecamatan Bungaya, Kecamatan Biringbulu, dan Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa.
Polsek Manuju juga mengabarkan, kondisi Bendungan Bili-Bili tetap aman terpotret dari kamera CCTV.
Adapun terkait kabar Bendungan Bili-Bili yang diterjang arus sungai yang besar, Polsek Manuju mengabarkan itu adalah hoax.
“Telah beredar foto pengambilan gambar lokasi mirip Bendungan Bili-Bili Kabupaten Gowa, Kami dari pihak Polsek Manuju Polres Gowa menegaskan gambar tersebut bukanlah Bendungan Bili-Bili melainkan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Parangloe dan Desa Tamalatea Kecamatan Manuju yang tiap tahunnya pada musim hujan selalu dialiri air bah dari arah Malino, fungsi jembatan tersebut untuk menahan batu gunung yang terbawa air masuk ke wilayah bendungan bili-bili,” ujar salah seorang petugas Polsek Manuju.
Sampai saat ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak Bendungan Bili-Bili.
Jembatan yang putus itu menghubungkan Desa Bili-Bili dengan Kecamatan Bungaya, Kecamatan Biringbulu, dan Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa. (alfian)
Sebuah jembatan yang berada tak jauh di belakang Polsek Manuju Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju, roboh sehingga tidak bisa dilalui. Jembatan roboh itu terjadi akibat arus sungai dari Bendungan Bili-Bili cukup deras.
Jembatan roboh dan putus itu, menghubungkan Desa Bili-bili dengan Kecamatan Bungaya, Kecamatan Biringbulu, dan Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa.
Polsek Manuju juga mengabarkan, kondisi Bendungan Bili-Bili tetap aman terpotret dari kamera CCTV.
Adapun terkait kabar Bendungan Bili-Bili yang diterjang arus sungai yang besar, Polsek Manuju mengabarkan itu adalah hoax.
“Telah beredar foto pengambilan gambar lokasi mirip Bendungan Bili-Bili Kabupaten Gowa, Kami dari pihak Polsek Manuju Polres Gowa menegaskan gambar tersebut bukanlah Bendungan Bili-Bili melainkan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Parangloe dan Desa Tamalatea Kecamatan Manuju yang tiap tahunnya pada musim hujan selalu dialiri air bah dari arah Malino, fungsi jembatan tersebut untuk menahan batu gunung yang terbawa air masuk ke wilayah bendungan bili-bili,” ujar salah seorang petugas Polsek Manuju.
Sampai saat ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak Bendungan Bili-Bili.
Jembatan yang putus itu menghubungkan Desa Bili-Bili dengan Kecamatan Bungaya, Kecamatan Biringbulu, dan Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa. (alfian)