SOROTMAKASSAR -- Gowa.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan rasa turut berduka cita atas meninggalnya Hj Nur Aliyah Ibnu Hajar yang merupakan istri dari Ustadz Nur Maulana pada takziah malam pertama, Senin (21/01/2019) malam. Kehadiran orang nomor satu di Gowa ini disambut haru oleh Ustadz Maulana beserta keluarga di kediamannya yang berlokasi di Jalan Satando, Kelurahan Tamalaba, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar.
“Kita semua hadir disini untuk berbagi duka dengan seluruh keluarga yang ditinggalkan oleh almarhumah, yang tentunya kita sama-sama mencintai suami almarhumah yaitu Ustadz Maulana,” kata Adnan membuka sambutannya dihadapan para jamaah takziah.
Bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia ini juga menitipkan pesan agar kita semua yang ditinggalkan dapat menjalani kehidupan dengan senantiasa berbuat kebaikan.
“Yang membawa kita mati bukan harta, bukan jabatan, tetapi kehidupan di dunia ini apa yang telah kita lakukan. Mari kita jadikan hidup kita penuh dengan amal dan senyuman, karena memberikan satu senyuman saja kepada sesama manusia tentu bernilai pahala bagi Allah SWT,” jelas Adnan.
Sebelumnya almarhumah menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar karena sakit kanker usus, Minggu (20/01/2019) sore, dan dimakamkan di Pekuburan Arab, Jalan Kandea, Makassar, Senin (21/01/2019) siang. (alfian)
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan rasa turut berduka cita atas meninggalnya Hj Nur Aliyah Ibnu Hajar yang merupakan istri dari Ustadz Nur Maulana pada takziah malam pertama, Senin (21/01/2019) malam. Kehadiran orang nomor satu di Gowa ini disambut haru oleh Ustadz Maulana beserta keluarga di kediamannya yang berlokasi di Jalan Satando, Kelurahan Tamalaba, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar.
“Kita semua hadir disini untuk berbagi duka dengan seluruh keluarga yang ditinggalkan oleh almarhumah, yang tentunya kita sama-sama mencintai suami almarhumah yaitu Ustadz Maulana,” kata Adnan membuka sambutannya dihadapan para jamaah takziah.
Bupati termuda di Kawasan Timur Indonesia ini juga menitipkan pesan agar kita semua yang ditinggalkan dapat menjalani kehidupan dengan senantiasa berbuat kebaikan.
“Yang membawa kita mati bukan harta, bukan jabatan, tetapi kehidupan di dunia ini apa yang telah kita lakukan. Mari kita jadikan hidup kita penuh dengan amal dan senyuman, karena memberikan satu senyuman saja kepada sesama manusia tentu bernilai pahala bagi Allah SWT,” jelas Adnan.
Sebelumnya almarhumah menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar karena sakit kanker usus, Minggu (20/01/2019) sore, dan dimakamkan di Pekuburan Arab, Jalan Kandea, Makassar, Senin (21/01/2019) siang. (alfian)