Gelar Konferensi Pers Soal Kasus Suap Rp 49 Miliar, Akbar Faisal Dijuluki Pahlawan Kesiangan

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Sejumlah mahasiswa di daerah ini yang terafiliasi di Perhimpunan Pergerakan Mahasiswa (PPM) Sulawesi Selatan (Sulsel) menjuluki Akbar Faisal adalah 'Pahlawan Kesiangan' dalam kasus dugaan korupsi dan suap di Bumi Panrita Lopi.

Julukan yang dialamatkan kepada anggota DPR RI tersebut dikemukakan saat organisasi mahasiswa itu menggelar Press Conference, di Warkop Nassami, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Jumat (18/01/2019).

PPM Sulsel mengadakan pertemuan dengan sejumlah awak media di daerah ini untuk menyikapi adanya anggota DPR RI yang tiba-tiba muncul menyoroti penanganan hukum kasus indikasi suap Rp. 49 miliyar di Kejaksaan Tinggi Sulsel.

“Kami tidak tahu apa dasarnya sehingga Akbar Faisal menggelar kegiatan konferensi pers yang dihadiri sejumlah wartawan pada tanggal 13 Januari 2019 kemarin di hotel Claro,” ujar Ketua PPM Sulsel, Akbar Muhammad.

Menurutnya, Akbar Faisal diketahui menaruh perhatian khusus dalam kasus dugaan suap proyek irigasi pada Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Bulukumba senilai Rp 49 miliar, yang sedang ditangani oleh Kejati Sulsel.

”Lucunya, Akbar Faisal menggelar konferensi pers bersama terduga pelaku penyuapan atas nama Andi Ikwan yang diberikan mandat oleh Bupati Bulukumba. Kami tidak peduli baik itu bupati maupun anak bupati kalau terbukti melakukan korupsi atau suap, kami akan lawan,” katanya.

Terduga pelaku suap, Andi Ikwan merupakan ASN yang bertugas di lingkup Dinas Pendidikan Bulukumba. Sebelumnya, Andi Ikwan memposting dirinya melakukan suap dan menantang mahasiswa melalui akun sosmednya untuk membongkar kasus suap yang dilakukannya.

“Kami melaporkan kasus ini pada tanggal 18 juli 2018. Kami telah menggelar aksi unjuk rasa sebanyak 8 kali. Namun pada aksi kelima yang kami lakukan, ASN ini menghapus postingannya di akun facebooknya,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum PPM, Asfar M Nur pada kesempatan tersebut menambahkan penilaiannya pula, Akbar Faisal telah melakukan blunder dengan menggelar kegiatan konferensi pers bersama terduga pelaku.

“Akbar faisal mengatakan tidak ingin ada korupsi di dapilnya. Langkah apa yang dilakukan Akbar Faisal ini ? Jangan sampai hanya politisasi ? Kalau sebagai pengawasan, itu kita melihat sesuai dengan komisinya di DPR RI. Akbar Faisal bukan penegak hukum. Pahlawan kesiangan yang muncul pada kasus ini,” ujarnya.

Terkait julukan dan penilaian dari PPM Sulsel tersebut, hingga berita ini ditayangkan belum ada klarifikasi yang diberikan Akbar Faisal, anggota Komisi III DPR RI yang kembali diunggulkan ke Senayan. (mrc)