LPM UMI : "Audit Bukan Mencari Kesalahan Tapi Mencari Kesepahaman"

SOROTMAKASSAR -- Makassar

Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Muslim Indonesia (UMI), yang dipimpin, Prof. DR. IR. H. Abdul Makhsud, DEA, beserta timnya, melakukan audit internal, khusus untuk kurikulum yang mengacu ke Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan berbasis Standar Nasional Dikti, ke seluruh Program Studi (Prodi) di lungkup Fakultas Teknik (FT-UMI), Rabu (05/02/20) pagi tadi.

Abdul Makhsud, dalam arahannya mengungkapkan, audit yang dilaksanakan ke seluruh Prodi FT-UMI, sesuai dengan perintah pimpinan universitas, berbeda dengan audit yang dilaksanakan rutin tiap tahunnya. Audit kali ini, terfokus pada kurikulum yang mengacu ke KKNI dan berbasis Standar Nasional Dikti.

Dipaparkan, terdapat tiga hal yang nantinya akan di cek dalam pelaksanaan audit. Pertama, mengenai proses penyususnan dokumen kurikulum. Kedua, dokumen kurikulum beserta kelengkapannya termasuk RPS, rencana tugas, sistem penilaian. Selanjutnya, ketiga hasil implementasikan kurikulum.

"Bila telah terlaksana tahun lalu, nanti akan dilihat proses evaluasinya. Apakah telah terimplementasi dan tersosialisasi ke mahasiswa dan dosen. Kesemua itu akan di cek kesesuaiannya dengan yang diharapakan, serta didukung dengan penjelasan dan bukti-bukti dokumen," terang Abdul Makhsud.

Jadi Audit ini, lanjutnya, bukan untuk mencari-cari kesalahan, tapi betul-betul untuk menemukan ruang yang tidak sesuai dengan apa yang direncanakan, demi kesepahaman bersama.


"Hasil audit nantinya, secara garis besar, akan disampaikan sehingga bisa dipahami untuk penyempurnaan ke depan. Khususnya yang menyangkut proses penyusunan atau penetapan kurikulum yang sesuai dengan rambu-rambu yang ada," jelasnya.

Diakui Abdul Makhsud, audit yang dilaksanakan, menggunakan format atau acuan panduan Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) 2018, era industri 4.0. Mulai proses, dokumen, hingga tahap evaluasi.

"Dokumen kurikulum, mulai dari matriks kurikulum kaitannya dengan CPL mata kuliah dan penetapan SKS, susunan RPS, rencana tugas, rubrik penilaian setia mata kuliah. Bahkan ke depan, seluruh dosen menetapkan rubrik penilaiannya, sesuai CPL mata kulah yang diasuhnya," paparnya.

Sebelumnya, di tempat yang sama, Dekan FT-UMI, DR. Ir. H. Mukhtar Thahir Syarkawi, MT, diwakili Wakil Dekan I, DR. Ir. Syarifuddin Nojeng, MT, didampingi Wakil Dekan III, DR. Ir. Kusno Kamil, MEng, mengharapkan agar Rencana Pengajaran Semester (RPS) yang tersusun dan berbasis KKNI, nantinya nantinya bisa dimanfaatkan untuk mahasiswa, sehingga mampu terserap di pasar kerja.

Selain itu, seluruh sivitas FT-UMI, diharapkan bisa bersinergi dan saling membantu demi pengembangan, pembangunan dan kejayaan teknik ke depan.

"Maka diharapkan setiap prodi bisa memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk berakselesari demi kemajuan bersama. Kemudian, juga seluruh Prodi di FT-UMI, bersama-sama membuka peluang kerjasama dengan stake holder. Salah satu tujuannya agar alumni dapat cepat terserap di dunia kerja," pungkasnya. (zl)