SDN Borong Adakan Pesantren Kilat di Masa Pandemi Covid-19

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Pesantren Kilat secara daring ini diadakan melalui aplikasi zoom meeting, selama tiga hari, mulai Rabu-Jumat, 24-26 juni 2020. Peserta yang ikut kegiatan sebanyak 37 orang. Terdiri dari murid kelas 5A dan B. Kegiatan yang dimulai pukul 07.30 wita tersebut, dibuka langsung Kepala SD Negeri Borong, Dra. Hj. Hendriati Sabir, MPd, yang terletak di Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Kepada awak media, Dra. Hj Hendriati Sabir, MPd (24/06/2020) menjelaskan, meski peserta didik dirumahkan, akibat pandemi Covid-19, bukan kendala bagi sekolah mengadakan Pesantren Kilat. Terlebih, sudah menjadi agenda rutin sekolah setelah peserta didik mengikuti penilaian akhir semestar (PAS), sebelum penerimaan rapor kenaikan kelas.

"Kegiatan Pesantren Kilat ini sudah masuk dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), sehingga kami laksanakan meski di tengah wabah virus corona," jelasnya.

Sementara Rosmiaty, SPdI, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang bertindak sebagai moderator mengatakan, meski ada suasana berbeda tapi anak-anak terlihat semangat mengikuti kegiatan.

"Memang, tidak semua anak bisa ikut Pesantren Kilat online karena tak punya HP android. Tapi pihak sekolah mengcopikan materinya, agar semua anak bisa mengikuti kegiatan yang bermanfaat ini. Apalagi tujuannya untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan mereka sejak dini dan bagian dari penguatan pendidikan karakter (PPK). Dalam PPK ini, ada 5 nilai karakter utama, yakni religius, nasionalisme, integritas, kemandirian, dan kegotongroyongan," terangnya.

Menurut lanjut, ada perbedaan pelaksanaan Pesantren Kilat dalam situasi normal yang biasa dilakukan di sekolah dibanding dengan kegiatan melalui daring. Kegiatan via daring justru membuat orang tua ikut melihat proses dan keaktivan anaknya.

"Bahkan orang tua lebih antusias ikut, apalagi dalam hal menjawab," kata Rosmiaty yang dalam Pesatren Kilat tahun ini membawakan materi tentang bimbingan membaca surah pendek Alquran dan ibadah/bimbingan bersuci. Itulah mengapa, ketika sesi materinya, beberapa kali terdengar anak-anak mengaji, membaca kitab suci Alquran dengan bacaan yang fasih.

Rosmiaty juga yakin, anak-anak bangga karena mereka bisa menggunakan IT saat mengikuti Pesantren Kilat ini. Baginya, ini momen langka. Karena mungkin bisa dibilang sangat jarang yang melaksanakan Pesatren Kilat melalui aplikasi zoom.

Selain Rosmiaty, ada pemateri lainnya yakni, Andi Etty Cahyani, SPd, yang membawakan materi keimanan, Nurhayati, SPdi, dengan materi tentang muamalah, dan Hj Hanidah, SPd, yang memberikan materi tentang tarikh.

Yuli Arifin, orang tua dari Kaiyyisah R. Hasugian, menanggapi positif Pesantren Kilat ini. Karena, menurutnya, di tengah pandemi ini, anak-anak mempunya kegiatan yang sangat bagus dan bermanfaat.

"Adanya Pesantren Kilat ini menjadi pengisi waktu luang bagi anak sehingga mereka tak bosan selama tidak bersekolah," katanya memberi apresiasi. (rk).