Dituntut Dua Tahun Penjara, JPU Anggap Anggu Terbukti Suap Gubernur Sulsel Non-aktif Nurdin Abdullah

SOROTMAKASSAR -- Makassar.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut dua tahun penjara dan denda Rp250 juta terhadap penyuap Gubernur Sulsel non-aktif Nurdin Abdullah, Agung Sucipto alias Anggu.



Tuntutan itu disertai alat bukti surat presiden tentang pengesahan dan pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, dengan masa jabatan tahun 2018-2023. Adapun fakta-fakta hukum tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pemberian uang 150.00 dolar Singapura, dan uang senilai Rp2,5 miliar terhadap Nurdin Abdullah.

"Yang diserahkan langsung oleh terdakwa Agung Sucipto kepada Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melalui Edi Rahmat adalah pemberian suap," ungkap salah satu JPU, Januar Dwi Nugroho dikutip Antara, Rabu (14/7).

Di hadapan majelis hakim yang diketuai oleh Ibrahim Palino, Nurdin Abdullah selaku penyelenggara negara diyakini ingin berbuat sesuatu dalam jabatannya yakni dengan memenangkan PT Agung Perdana Bulukumba dan PT Cahaya Sepang Bulukumba.

Hal itu dinilai bertentangan dengan pasal 5 angka 4 dan 6 Undang-undang RI nomor 28 tahun 1999, jo pasal 76 ayat (1) huruf (a) dan (e) Undang-undang tahun 2014, tentang pemerintahan daerah sebagaimana diubah dengan Undang-undang nomor 9 tahun 2015.

"Dengan uraian fakta-fakta yang disebutkan bahwa kami selalu penuntut umum. Berkesimpulan bahwa terdakwa Agung Sucipto, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah," ujar JPU Muhammad Asri.

Hal-hal yang memberatkan terdakwa yakni dianggap tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas tindak pidana korupsi. Sedangkan hal-hal yang meringankan, terdakwa selama persidangan selalu berlaku sopan.

"Terdakwa koperatif dan berterus-terang, sehingga tidak mempersulit jalannya persidangan," ujar JPU.

Terdakwa juga belum pernah dihukum. Dengan memperhatikan ketentuan perundang undangan, yang berkenaan dengan perkara ini.

"Kami penuntut umum dalam perkara ini menuntut dengan menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Agung Sucipto. Dengan pidana penjara selama dua tahun serta pidana denda sebesar Rp250 juta, subsider selama 6 bulan kurungan," ucapnya. (*)