Pembekalan Imam Masjid IPIM Sulsel Berakhir, Gowa Terbanyak Berkwalifikasi “A”

SOROTMAKASSAR -- Makassar

Silaturrahmi dan pembekalan imam masjid yang digelar Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Sulawesi Selatan berakhir setelah berlangsung selama dua hari di Wisma Safha Asrama Haji Sudiang, Sabtu-Ahad 10-11 April 2021.

Kegiatan yang digelar dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dibuka resmi Staf Ahli Bidang Kesra Plt. Gubernur Sulsel mewakili Pemprov Sulsel H. Suherman, SE MM. dan diikuti sebanyak 100 peserta utusan dari 24 kabupaten/kota di Sulsel. Mereka selama ini menjadi imam masjid agung dan kecamatan yang dipilih IPIM setempat untuk mengikuti pembekalan sejumlah materi terkait dengan pengetahun fiqhi imam dan tahsim yang dibimbing langsung KH Syam Amir (Pendiri dan Pembina Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Al-Imam Ashim).

Pembekalan yang mendapat perhatian khusus dari Pembina IPIM Sulsel H. La Tinro La Tunrung dengan ikut memantau langsung sepanjang berlangsung acara tersebut pada akhirnya hanya mampu menetapkan 27 imam masjid yang berhasil meraih kelulusan berkwalifikasi “A” selebihnya berkwalifikasi “B” dan “C”. Imam yang memperoleh kwalifikasi “A” dinyatakan mampu membacakan ayat-ayat suci Al Qur’an dengan fasih dalam menyebut huruf dan harakatnya serta mengolah lagu yang dibawakan secara tepat, terutama pada saat membaca surah Al Fatihah sebagai salah satu rukun shalat.

Empat utusan imam masjid dari daerah yang baru saja Bupatinya Adnan Purichta Ichsan meraih Award PWI Sulsel kesemuanya berhasil meraih Kwalifikasi “A” sekaligus menempatkan Gowa merupakan daerah terbanyak meraih kwalifikasi “A” dalam pembekalan imam masjid yang baru pertama digelar IPIM Sulsel ini. Daerah lain yang berhasil menyusul Gowa yaitu masing-masing Soppeng (2), Enrekang (2) Sidrap (2), Selayar (2) Pangkep (2) sedang Barru, Pinrang, Luwu Timur, Palopo, Maros, Selayar, Bantaeng, Toraja, Wajo, Sinjai, dan Makassar sendiri hanya berhasil satu orang saja.

Ketua IPIM Sulsel KH Masykur Yusuf mengakui, perhatian pemerintah daerah khususnya Bupati Gowa memang cukup besar terhadap para imam masjid, bahkan termasuk marbot dan guru mengaji.

“Bupati Gowa memang selama ini memiliki program keagamaan yang sangat menyentuh kebutuhan ummat, terutama program satu hafidz satu kelurahan/desa. Setiap tahun beliau mengirim puluhan imam per-angkatan mengikuti program hafidz Qur’an di rumah tahfidz terkenal di Jakarta, tujuannya agar seluruh imam kelurahan yang jumlahnya sekitar 800-an menjadi imam hafal Qur’an,” ungkap Kiai Masykur.

Kepedulian Bupati dua periode Adnan Purichta terhadap imam di daerahnya juga terlihat menjelang memasuki bulan suci Ramadhan, yaitu dengan memfasilitasi seluruh imam di Kabupaten Gowa baik imam dusun, lingkungan, desa, kelurahan, imam masjid maupun marbot masjid divaksin Covid-19, yaitu sebanyak 843 imam desa kelurahan dan imam dusun lingkungan, imam mesjid 1.329 orang, tim dakwah Pemkab Gowa 99 orang, da’i dan da’iyah Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah 233 orang, 47 orang pimpinan pondok pesantren dan 16 orang pimpinan rumah tahfidz.

Menurut Sekretaris MUI Kota Makassar tersebut, kegiatan yang baru pertama kali digelar ini tujuan sesungguhnya sebagai upaya membekali peserta sebagai imam masjid agar sepulang di daerahnya masing-masing dapat menjadi pelopor dalam bersinergi dengan pemerintah setempat memberdayakan imam masjid dan meningkatkan kemampuan bacaan di dalam memimpin shalat jamaah.

Ketua Umum IPIM Pusat Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar dalam sambutan yang disampaikan secara virtual mengajak para imam masjid untuk tidak merasa canggung untuk senantiasa belajar terus menerus, khususnya mengikuti kegiatan tahsin, karena selain memang sudah merupakan tuntutan zaman di era milineal juga posisi imam di hadapan Allah SWT merupakan profesi mulia bagi mereka yang mampu mengembangnya.

“Idealnya memang para imam harus belajar ilmu fiqhi dan juga mendalami ilmu ushul fiqhi agar menjadi pemimpin yang moderat di tengah masyarakat yang bijak dan arif memahami jamaah yang dipimpinnya,” pinta Imam besar Masjid Istiqlal yang juga pernah menjabat Wamenag RI.

Ir. H. La Tinro La Tunrung selaku Pembina IPIM Sulsel yang juga salah seorang hafidz 30 juz memotivasi peserta agar kedepan imam masjid menjadi profesi yang dapat mengantar masyarakat memahami ajaran agama terutama di dalam menegakkan shalat lima waktu dengan khusyuk.

“Saya sangat senang dan sudah menyiapkan diri mendukung program Tahsin Alquran bagi imam masjid sebagai panutan yg menjadi teladan umat dengan bacaan Quran yang baik sesuai standar tajwid. Saya sendiri bukan imam tapi selalu tertarik mengikuti kegiatan tahsin yang digelar IPIM selama ini,” ungkap anggota DPR RI memotivasi peserta.

Di akhir sambutannya, H. La Tinro menyampaikan terima kasih kepada segenap pengurus IPIM Sulsel yang telah memprakarsai dan mempelopori gerakan tahsin dengan ketulusan hati. Dirinya juga siap setiap waktu untuk dilibatkan dalam kegiatan mendatang. (Jurlan Em Saho’as)