Wisata Pantai Topejawa, Surga Bahari di Takalar

SOROTMAKASSAR -- Takalar, kabupaten kecil di belahan bumi Sulawesi Selatan ini patutlah dibanggakan dan diberikan acungan jempol. Tak disangka jika daerah itu diam-diam memiliki sejumlah surga bahari yang bertebaran di berbagai tempat dalam wilayahnya. Mengandalkan potensi geografinya yang mempunyai pesona menakjubkan terhadap keindahan pantai dan keramahan laut lepasnya, destinasi wisata disana terus bertambah. Pemerintah setempat bersama kalangan investor pun giat membangun dan menghadirkan kawasan wisata baru yang diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan domestik maupun manca negara.

Menggandeng swasta dengan bendera PT Boddia Galesong Jaya, Pemerintah Kabupaten Takalar kembali melahirkan obyek wisata baru yang diberi nama Wisata Pantai Topejawa. Keberadaan destinasi wisata yang resmi dibuka sejak 20 Desember 2017 ini, semakin melengkapi deretan panjang daftar surga wisata yang sudah lebih duluan ada di daerah kabupaten berpenduduk sekitar 250.000 jiwa itu, diantaranya adalah Wisata Pantai Galesong, Pantai Barugaya Punaga, Telaga Komara, Pulau Sanrobengi, Taman Wisata Kampoeng Rita Takalar, Pantai Lamangkia Topejawa, dan Takalar Beach Waterboom.

Terletak strategis di Desa Topejawa, Kecamatan Mangngarabombang, Kabupaten Takalar, obyek Wisata Pantai Topejawa ini diketahui memiliki hamparan pasir dan areal laut yang cukup besar. Dengan memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 800 meter, pantai itu terbilang sangat luas dan diyakini dapat memberikan rasa lega serta keleluasaan bagi pengunjung untuk bersantai serta bermain disini. Air laut yang tenang dan relatif aman, membuat kawasan pantai tersebut dinilai cukup ramah buat kenyamanan wisatawan yang ingin menghabiskan waktunya bermain-main dengan air laut.

Untuk sampai ke tempat wisata itu, pengunjung yang datang dari arah kota Makassar harus menempuh jarak sekitar 53 kilometer, atau kurang lebih 15 kilometer dari ibukota Kabupaten Takalar. Begitu tiba di jalan poros yang menjadi pusat kota Kecamatan Mangngarabombang, mobil maupun motor yang ditumpangi wisatawan harus belok kiri menelusuri jalan beton sejauh 7 kilometer melewati pemukiman warga beberapa desa. Saat berkunjung di hari-hari libur, akan terjadi antrian panjang kendaraan yang harus bergerak perlahan dan menyita waktu berjam-jam lamanya baru bisa tiba di tujuan.

Padatnya pengunjung dan antrian panjang kendaraan pada hari-hari libur, kerap berimbas pula sulitnya mendapatkan lahan parkir. Areal parkir kendaraan yang terbilang sangat luas di pekarangan depan kawasan wisata tersebut, tak mampu menampung jumlah kendaraan yang datang. Sebagian besar pengunjung terpaksa memarkir kendaraannya di separuh badan jalan masuk menuju lokasi wisata. Bahkan banyak pula pengunjung yang memarkir kendaraannya di pekarangan-pekarangan rumah penduduk dan kemudian berjalan kaki dengan menempuh jarak yang cukup jauh dan sangat melelahkan.

Di gerbang obyek Wisata Pantai Topejawa, pengunjung harus membeli karcis terlebih dahulu baru bisa melenggang masuk. Harga karcis masuk bagi orang dewasa untuk hari Senin s/d Jumat sebesar Rp.15.000,- kemudian Sabtu dan Minggu atau hari libur sebesar Rp.25.000,-. Sementara harga karcis buat anak-anak berusia 3 s/d 10 tahun pada setiap hari sebesar Rp.10.000,-. Sedangkan anak-anak berusia dibawah 3 tahun tidak dipungut biaya masuk, gratis deh. Harga karcis ini untuk akses masuk kawasan wisata tersebut dan sudah termasuk penggunaan fasilitas kolam renang, menikmati keindahan pantai hingga bermain di laut lepas.

Kolam Renang Air Tawar
Berada di lokasi wisata ini, pengunjung akan diperhadapkan berbagai pilihan untuk menikmati sejumlah fasilitas yang tersedia. Namun sebelum menjatuhkan pilihan, mereka yang datang berkelompok atau bersama keluarga tentu terlebih dahulu mencari tempat bernaung untuk meletakkan barang-barang bawaannya. Jika ingin mendapatkan tempat lebih representatif, bisa menyewa gazebo atau baruga yang berbentuk rumah panggung mini berukuran 2x2 meter. Harga sewa gazebo yang dilengkapi beberapa buah kursi plastik didepannya, terbilang mahal dan banyak dikeluhkan pengunjung, yakni sebesar Rp.50.000,-/jam.

Meski dipandang mahal harga sewanya, toh untuk mendapatkan gazebo yang kosong tidaklah mudah. Harus antri dan memesan dulu serta bersabar menunggu sampai ada pengunjung yang pulang atau sudah habis waktu sewanya. Ini karena jumlah gazebo yang tersedia tidak sebanding dengan banyaknya orang yang datang. Nah, pengunjung yang tak mampu menyewa gazebo, terpaksa cukup menyewa tikar dan melantai dengan memanfaatkan pelataran sekitar bangunan kantin. Pada hari libur dan padat pengunjung, boleh pula melantai beralaskan tikar sewaan menggunakan gedung serba guna jika kebetulan tak terpakai penyelenggaraan acara.

Setelah mendapatkan tempat bernaung, mereka yang ingin mandi-mandi di kolam renang air tawar, bisa mengganti pakaian di sejumlah toilet umum yang tersedia. Pengunjung yang tidak membawa pakaian mandi, dapat menyewa pada petugas pengelola kawasan wisata ini. Untuk mandi-mandi di kolam renang air tawar, tersedia 3 buah kolam renang berukuran besar yang berjejer di tempat itu. Jika hendak melengkapi diri dengan pelampung atau ban warna warni yang berukuran jumbo, tentu harus mengeluarkan lagi uang sewa sebanyak Rp.20.000,- (pelampung dobel) dan Rp.15.000,- (pelampung tunggal).

Bagi kalangan anak-anak, kepuasan bermain sesungguhnya tidak hanya didapatkan di kolam renang saja dengan mandi-mandi menggunakan pelampung warna warni hingga kejar-kejaran bersama teman sebayanya. Mereka bisa pula memanfaatkan fasilitas bermain ayun-ayunan yang terdapat di beberapa sisi kolam renang. Sebagian lagi terlihat asyik bermain skuter hingga motor-motor kecil yang dipersewakan pihak pengelola. Banyak pula yang sibuk keluar masuk kantin dan kafe yang ada di kawasan wisata tersebut, berbelanja dan mengunyah aneka jajanan cemilan maupun minuman.

Sebenarnya ketiga fasilitas kolam renang yang tersedia di tempat ini, mempunyai peruntukan tersendiri sesuai kebijakan yang telah ditetapkan pihak pengelola. Kolam renang pertama yang dilengkapi air mancur dan terbilang dangkal, diperuntukkan khusus untuk kelompok anak-anak. Sementara kolam renang kedua, diperuntukkan khusus buat kaum perempuan. Sedangkan kolam renang ketiga, diperuntukkan khusus bagi kalangan laki-laki. Tapi kenyataannya, akibat ramainya pengunjung yang datang setiap hari terutama pada hari-hari libur, membuat aturan yang ada seakan tak berlaku.

‘’Sesuai kebijakan perusahaan pengelola Wisata Pantai Topejawa, peruntukkan masing-masing kolam renang sudah ditetapkan untuk diterapkan. Sejak awal pihak perusahaan bersama pemerintah daerah telah sepakat mengusung konsep tempat wisata yang bernuansa Islami. Sehingga dibuat kebijakan peruntukan ketiga kolam renang ini dengan memisahkan kalangan anak-anak, perempuan dan laki-laki. Namun akibat padatnya pengunjung yang datang setiap harinya, terutama pada hari-hari libur, petugas tak berdaya menegakkan aturan tersebut”, ungkap seorang karyawan kepada SorotMakassar.

Bermain Banana Boat
Kepadatan pengunjung tidak hanya terlihat di areal sekitar ketiga kolam renang air tawar. Banyak pula yang bertebaran bermain diatas hamparan pasir sepanjang garis pantai hingga yang mandi-mandi di air laut. Mereka yang punya duit lebih, cenderung memanfaatkan kesempatan untuk bermain secara berkelompok di laut lepas mengenakan rompi pelampung dan menumpang fasilitas Banana Boat yang ditarik oleh sebuah speed boat. Setiap unit Banana Boat berukuran sedang berkapasitas penumpang 5 orang, kemudian yang berukuran besar berkapasitas penumpang 7 orang, dengan tarif Rp.20.000,-/orang untuk sekali permainan.

Pada sore hari, selain menyaksikan kegembiraan dan ketegangan kelompok pengunjung yang asyik bermain Banana Boat dan mereka yang mandi-mandi atau berenang di laut lepas, sebagian orang terlihat bersantai di bibir pantai maupun yang tidur-tiduran di atas gazebo sambil menantikan saat-saat menjelang matahari terbenam. Ada yang menenteng peralatan kamera digitalnya hingga kamera dari telepon selularnya, tampak bersiap-siap mengabadikan pemandangan sunset yang memancarkan cahaya keemasannya mewarnai laut lepas dan langit diatasnya yang penuh hamparan awan dengan berbagai konfigurasi memikat mata.

Tak terasa malam pun tiba, lampu-lampu warna warni yang menghiasi dinding dan atap seluruh gazebo yang ada, serentak memancarkan sinarnya. Cahaya lampu-lampu taman dan merkuri penerangan di berbagai penjuru lokasi wisata ini semakin menyemarakkan pula suasana malam. Pengunjung pun berangsur-angsur mulai meninggalkan kawasan wisata yang dijadwalkan tutup sekitar pukul 22.00 wita. Sayangnya, belum rampungnya pembangunan fasilitas hotel atau penginapan di tempat itu, membuat tak ada pengunjung yang berkeinginan menginap untuk menikmati suasana dan keindahan obyek wisata tersebut pada malam hari.

PT Boddia Galesong Jaya selaku investor kawasan Wisata Pantai Topejawa saat ini memang sedang giat-giatnya membangun berbagai fasilitas penunjang di lokasi itu. Selain fasilitas yang sudah ada seperti kolam renang, kantin, kafe, gazebo, masjid dan gedung serba guna untuk tempat pelaksanaan berbagai acara (pesta perkawinan, pertemuan dan rapat hingga kegiatan pameran), pembangunan hotel atau penginapan pun sementara berlangsung. Bahkan kedepannya tidak tertutup kemungkinan dibangun restoran, tempat karaoke atau rumah bernyanyi, sarana perbelanjaan hingga tempat hiburan lainnya yang dipastikan bakal lebih menarik minat pengunjung dan kalangan wisatawan domestik maupun manca negara. Semoga sukses deh !!! (jw)

Top Hit

Politik

Pendidikan

Seputar Sulawesi

Opini

Berita Makassar

Kuliner Nusantara

Newsletter

WWW.SOROTMAKASSAR.COM

Taman Telkomas, Jln Satelit IV No. 64 Makassar, Sulawesi Selatan.
Telp/HP : 0411-580918, 0811448368, 082280008368.

Jln Sultan Hasanuddin No. 32 (Kembang Djawa) Makassar, 
Sulawesi Selatan. Telp/Hp : 0811446911. 

Copyright © 2018 SOROTMAKASSAR.COM. All Rights Reserved.

REDAKSIDISCLAIMER | IKLAN