Pembinaan Karakter Pemuda Buddhis Kota Makassar

Oleh : Miguel Dharmadjie, ST, CPS® (Penyuluh Agama Buddha Non PNS)

GUNA meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pemuda Buddhis terhadap agama Buddha dan memiliki karakter sebagai umat Buddha, Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan kegiatan "Pembinaan Karakter Pemuda Buddhis Kota Makassar" di Ballroom Travellers Hotel Phinisi, Makassar, Sabtu (12/09/2020).

Kegiatan yang diikuti oleh 55 orang pemuda dari berbagai organisasi Buddhis ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wawasan pemuda pada bangsa dan negara Indonesia, meningkatkan karakter pemuda Buddhis yang sesuai dengan Dhamma dan meningkatkan saddha/keyakinan pemuda Buddhis terhadap ajaran Sang Buddha.

Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sulsel H. Anwar Abubakar, S.Ag, M.Pd serta dihadiri Pembimas Buddha Sulsel Pandhit Amanvijaya, S.Ag, MM, M.Pd.B selaku penanggungjawab kegiatan dan Kuatno, S.Ag sebagai Ketua Panitia.

Dalam pemaparan materi "Pentingnya Wawasan Kebangsaan bagi Pemuda Buddhis" Kakanwil Kemenag Provinsi Sulsel menekankan pentingnya pemahaman wawasan kebangsaan yang diintegrasikan dalam penyajian pelajaran dan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan.

Kakanwil lebih lanjut mengingatkan untuk memahami makna wawasan kebangsaan dan wawasan beragama serta arti moderasi beragama. Serta pentingnya mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam materi pengajaran pada lembaga-lembaga pendidikan.

"Untuk itu perlunya mengadopsi kearifan lokal yang mencerminkan sikap saling menghargai, agar tidak terjadi pergeseran nilai, pergeseran karakter dan pergeseran etika pada generasi muda bangsa Indonesia," pesan Kakanwil kepada para peserta.

Sementara itu Pembimas Buddha Sulsel yang membawakan materi "Pemuda Berkarakter Buddhis Menciptakan Generasi Emas" mengatakan, ada 5 nilai utama Pengembangan Pendidikan Karakter, yaitu : Religius, Integritas, Nasionalis, Mandiri, dan Gotong Royong.

Untuk dapat menopang pemuda berkarakter Buddhis menciptakan Generasi Emas maka ada 3 ciri-ciri atau sifat khas ajaran Buddha, yaitu : realistis dan objektif, diri sendiri adalah pelindung bagi diri sendiri, dan diri sendiri adalah sumber kebajikan dan selalu melatih diri mengikis kejahatan.

Pada bagian akhir materinya, Pembimas Buddha Sulsel berpesan bahwa pemuda Buddhis harus siap menghadapi era digital dan bijak bermedia sosial.

Sebagai pemateri terakhir Wakil Ketua Bhikkhu Pembina Daerah Sulsel, YM. Bhikkhu Silayatano yang membahas materi "Peningkatan Saddha/Keyakinan Pemuda Merupakan Upaya Pembentukan Karakter Generasi Muda Buddhis" mengatakan, setiap orang termasuk generasi muda Buddhis harus mempunyai tujuan hidup yang jelas. Tujuan hidup yang tidak dilandasi dengan kemelekatan yang dapat dijadikan pegangan dalam hidup.

Dalam mencapai tujuan hidup tersebut tentunya akan muncul karakter yang terbentuk dari proses kehidupan dan pengalaman yang benar. Dengan mampu memahami diri sendiri dalam kehidupan yang tidak kekal, maka akan terbentuk karakter yang baik.

"Karakter yang baik akan tumbuh dari pandangan benar dan keyakinan sebagai pondasi untuk mencapai cita-cita dan harapan dalam hidup ini. Untuk itu tumbuhkanlah keyakinan akan Buddha Dhamma dengan sebaik-baiknya," pesan Bhikkhu Silayatano.

Kegiatan pembinaan dalam bentuk pemaparan materi oleh narasumber, diskusi dan tanya jawab dengan menerapkan protokol kesehatan ini merupakan kegiatan perdana Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Sulsel selama pandemi Covid-19. (***)